Setelah pindah ke ruang rawat inap, kondisi Jack disebut kurang responsif.
Jack bahkan sempat mengalami henti napas satu hari sebelum dirinya menghembuskan napas terakhir.
"Sampai akhirnya kemarin itu tanggal 4-nya sempat berhenti nafasnya, kita sudah teriak-teriak gitu. Sudah hilang, sudah kritis pokoknya," ungkap Novita.
Novita juga menyebutkan bahwa selama masa kritis, Jack sudah mengalami henti napas dua kali.
Namun, Novita sendiri masih belum rela melepas sang ayah hingga berteriak agar ayahnya tetap merespons.
"Jadi pas (sebelum meninggal), (Novita teriak) 'Papi tolong kasih setengah jam lagi'. Kayaknya papi dengar. Padahal udah berhenti (napas) beberapa detik dua kali. Papi hidup lagi, tapi nggak responsif banget. Cuma dia kasih isyarat dari mata, matanya dikedip kedipin," ujarnya.
Ketika Jack menghembuskan napas terakhirnya, Novita Dewi dan adiknya turut menyaksikan.
Keduanya menjadi saksi ketika monitor yang menunjukkan kondisi organ vital Jack kian menurun dan akhirnya berpulang.
"Pas kami lagi ngobrol makin turun denyutnya. Aku bilang 'nggak, nanti naik lagi'. Adikku yang nomor dua pas di samping papi, 'turun nih turun'. Tapi memang tipikal dia naik gitu, lama lama karena udah nggak terselamatkan, sampai 0 gitu. Jadi kronologinya nggak ada. Memang sakit tua," pungkas Novita Dewi.
(*)
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |