Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Penyanyi legendaris Jack Marpaung meninggal dunia di usia 77 tahun pada Minggu (5/1/2025).
Ayah dari penyanyi Novita Dewi ini menghembuskan napas terakhirnya di RS Carolus, Salemba, Jakarta Pusat, pukul 18.30 WIB.
Kepada awak media, Novita pun mengungkapkan kronologi Jack Marpaung meninggal dunia.
Menurut Novita, ayahnya sudah menderita penyakit stroke sejak dua tahun belakangan ini.
Kondisinya pun semakin menurun sejak salah satu anaknya pindah ke luar kota.
"Iya, papi itu memang sudah pernah kena stroke ya. Terus kita DSA gitu, cuma sejak adikku yang nomor 2 berangkat ke Pekanbaru untuk kerja, makin menurun dia, kesepian gitu," kata Novita Dewi di rumah duka yang ada di Bekasi Selatan, Senin (6/1/2025).
Agar ayahnya tak merasa kesepian, Novita sering mengajak ayahnya menginap dan berpergian bersama.
Hingga suatu saat, Jack jatuh sakit saat sedang berjalan-jalan dan didiagnosa terkena sepsis.
Sempat dirawat intensif, Jack akhirnya dinyatakan sembuh dan bersih dari infeksi.
"Ternyata ada infeksi bakteri lah, sepsis lah gitu loh. Ya itu menyerang ke lansia dan anak-anak. Nah dokternya sudah bilang, sempat waktu masuk ICU dokter sudah bilang. 'bagus banget nih infeksinya, tubuhnya sudah bersih' katanya (dokter)," ujar Novita.
Baca Juga: Penyanyi Legendaris Batak Jack Marpaung Meninggal Dunia, Kondisi Sempat Kritis
Setelah pindah ke ruang rawat inap, kondisi Jack disebut kurang responsif.
Jack bahkan sempat mengalami henti napas satu hari sebelum dirinya menghembuskan napas terakhir.
"Sampai akhirnya kemarin itu tanggal 4-nya sempat berhenti nafasnya, kita sudah teriak-teriak gitu. Sudah hilang, sudah kritis pokoknya," ungkap Novita.
Novita juga menyebutkan bahwa selama masa kritis, Jack sudah mengalami henti napas dua kali.
Namun, Novita sendiri masih belum rela melepas sang ayah hingga berteriak agar ayahnya tetap merespons.
"Jadi pas (sebelum meninggal), (Novita teriak) 'Papi tolong kasih setengah jam lagi'. Kayaknya papi dengar. Padahal udah berhenti (napas) beberapa detik dua kali. Papi hidup lagi, tapi nggak responsif banget. Cuma dia kasih isyarat dari mata, matanya dikedip kedipin," ujarnya.
Ketika Jack menghembuskan napas terakhirnya, Novita Dewi dan adiknya turut menyaksikan.
Keduanya menjadi saksi ketika monitor yang menunjukkan kondisi organ vital Jack kian menurun dan akhirnya berpulang.
"Pas kami lagi ngobrol makin turun denyutnya. Aku bilang 'nggak, nanti naik lagi'. Adikku yang nomor dua pas di samping papi, 'turun nih turun'. Tapi memang tipikal dia naik gitu, lama lama karena udah nggak terselamatkan, sampai 0 gitu. Jadi kronologinya nggak ada. Memang sakit tua," pungkas Novita Dewi.
(*)
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |