Baca Juga: 6 Cara Alami Turunkan Kadar Kolesterol, Ternyata Bisa Dilakukan Tanpa Obat-obatan!
Dilansir dari Kompas.com, Dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Naufal Muharam Nurdin menyebut kolesterol dibagi menjadi dua.
Kolesterol baik atau HDL dan kolesterol jahat atau LDL.
Menurutnya, makanan dan jenis lemak yang biasa dikonsumsi turut memengaruhi proporsi kedua kolesterol tersebut dalam tubuh seseorang.
"Jika LDL meningkat dan HDL turun, itu jelek. Namun jika sebaliknya, HDL meningkat, LDL turun itu yang bagus," kata Naufal seperti dikutip dari kanal YouTube IPB TV, Senin (7/3/2022).
Menurutnya, makanan yang bisa mempengaruhi naik turunnya kolesterol adalah dari makanan yang mengandung lemak jenuh dan tidak jenuh.
Naufal mengatakan alpukat mengandung lemak tidak jenuh sehingga baik untuk penderita kolesterol.
"Jika kita mengonsumsi lemak jenuh tinggi, maka kadar LDL-nya meningkat. Tetapi kalau alpukat memiliki lemak tidak jenuh atau lemak baik. Sehingga akan meningkatkan kadar HDL," ungkap Naufal.
Meski begitu, untuk mendapatkan hasil maksimal, penderita kolesterol tinggi perlu mengonsumsi alpukat kualitas baik dan porsi yang tepat.
Hal itu karena alpukat merupakan sumber dari karbohidrat atau energi juga mengandung lemak tinggi.
Takaran yang tepat mengonsumsi alpukat sebetulnya sesuai dengan asupan lemak normal seseorang.
Profil Carmen, Idol Kpop Asal Indonesia yang Bakal Debut di SM Entertainment, Tergabung dalam Member Hearts2hearts
Source | : | Kompas.com,TribunKaltara.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |