“Nah dari situ saya tuh panik. Sampai separuh langsung saya tarik itu tangan. Saya naikin lagi ke motor enggak kuat. Saya teriak-teriak lah. Minta tolong sama sebelah situ, di depan rumah,” ujar Sri.
Usai dibawa ke rumah sakit, nyawa Sandy Permana tak tertolong akibat pendarahan hebat yang dialaminya.
Sementara istri korban, Ade masih tidak menyangka dengan kepergian mendadak sang suami.
Melansir dari Tribun Seleb, gelagat Sandy sebelum meninggal tak menunjukkan keanehan apa pun.
"Kalau mau dibilang kuat, ya belum kuat," ungkap Ade.
"Karena cepet banget, nggak ada tanda-tanda keanehan," sambungnya.
(*)
Source | : | Tribun Seleb,Kompas.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |