Namun, ada beberapa aspek yang membuatnya berbeda dari versi anime, terutama dalam peningkatan kualitas animasi.
Mengutip Gramedia, studio MAPPA melakukan perbaikan pada beberapa kesalahan visual dari siaran asli The Final Season, menjadikan film ini lebih memukau secara sinematografi.
Efek visual, pencahayaan, dan detail adegan pertempuran dibuat lebih dramatis, memberikan pengalaman yang lebih intens bagi para penonton.
Satu-satunya tambahan yang benar-benar baru dalam film ini adalah adegan pasca-kredit yang memberikan epilog lebih panjang dan bermakna.
Adegan ini menambahkan nuansa harapan bagi keseluruhan cerita, memberikan penutup yang lebih memuaskan bagi penggemar yang telah mengikuti perjalanan Attack on Titan selama bertahun-tahun.
Namun dibandingkan dengan film kompilasi anime lain, The Last Attack bisa dibilang kurang berani dalam menawarkan perspektif baru.
Beberapa film kompilasi, seperti Puella Magi Madoka Magica dan Rebuild of Evangelion, berhasil menyajikan reinterpretasi naratif yang memberikan dimensi tambahan pada cerita.
Sementara itu, The Last Attack lebih fokus pada penyajian ulang episode terakhir dengan sedikit peningkatan visual dan tambahan epilog.
Meskipun begitu, bagi penggemar setia yang ingin menikmati puncak kisah Attack on Titan di layar lebar, film ini tetap memberikan pengalaman yang spektakuler.
Skala kehancuran The Rumbling terasa lebih mengerikan dalam format layar bioskop, dan pertempuran terakhir aliansi melawan Eren terasa lebih epik dengan kualitas audio sinematik yang lebih mendalam.
Layak Ditonton?
Source | : | Kompas.com,Gramedia Blog |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |