Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Pengacara Hotman Paris Hutapea menanggapi kedatangan rivalnya, Razman Arif Nasution, ke Mahkamah Agung.
Kedatangan Razman ini guna menyampaikan permintaan maaf ke Mahkamah Agung atas kegaduhan yang dia sebabkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Menanggapi hal tersebut, Hotman Paris menduga bahwa kedatangan Razman akan sia-sia.
"Saya nggak yakin, saya merasa kurang yakin dia bisa diterima," kata Hotman di Bareskrim Mabes Polri, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, tindakan Razman terhadap hakim yang menangani kasusnya sudah melukai ketua Mahkamah Agung.
Apalagi Razman sempat menyebut hakim dengan sebutan koruptor.
"Bagaimana perasaan pimpinan MA yang anak buahnya hakim di bawahnya diteriakin dipersidangan 'koruptor koruptor' dan itu di persidangan di ketuk-ketuk mejanya," jelas Hotman.
Perilaku Razman dinilai sudah terlanjur menghina marwah pengadilan.
Permintaan maaf Razman, kata Hotman, tak akan diterima sehingga proses hukum akan tetap berjalan.
"Bagaimana bisa permintaan maaf (diterima), marwah pengadilan sudah begitu dihina begitu. Biarkan proses hukum berjalan," timpal Hotman.
Dengan adanya kasus ini, Razman yakin bahwa karier Razman sebagai advokat telah berakhir.
Baca Juga: Buntut Ricuh di Sidang Melawan Hotman Paris, Razman Arif Nasution Sambangi Mahkamah Agung
Terlebih, Berita Acara Sumpah (BAS) Advokat milik Razman dan kuasa hukumnya, Firdaus Oiwobo, telah dibekukan.
"Jadinya dia sudah sadar bahwa sudah berakhir karier dia karena ada dua hal yang paling penting. (Pertama) selama itu masih dibekukan maka semua surat kuasa maupun pembelaan dari Razman dan Firdaus yang dibuat sejak tanggal pembekuan kepada klien manapun batal demi hukum karena dibuat oleh orang yang tidak berwenang," terang Hotman.
"Kedua tentu masyarakat pasti menjauh akan memakai pengacara, orang memakai pengacara kan untuk menang untuk membela diri bukan untuk kalah," tandasnya.
(*)
Pamit Mudik, Jirayut Ungkap Kondisinya Pasca Gempa Thailand yang Runtuhkan Gedung Pencakar Langit
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |