1. Mendesak pemerintah untuk mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran.
2. Mengevaluasi seluruh program MBG yang dianggap tidak tepat dalam pelaksanaannya.
3. Mencabut pasal dalam RUU Minerba yang mengizinkan kampus untuk mengurus izin tambang demi menjaga kebebasan akademik.
4. Meminta pemerintah untuk segera mencairkan tunjangan dosen dan tenaga pendidik tanpa ada pemotongan atau hambatan birokrasi.
5. Memprotes sikap inkonsistensi pemerintah dalam membuat dan menerapkan kebijakan.
Aksi ini menggambarkan ketidakpuasan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah dan menjadi perhatian publik di tengah dinamika politik yang sedang berkembang.
Tak hanya itu, para mahasiswa juga ancam bakal demo lagi jika pemerintah tidak mengabulkan tuntutan mereka.
“Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo dan jajarannya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi persoalan yang kami angkat dalam aksi ini,” ucap Jenderal Lapangan, Bagas Wisnu kepada massa aksi.
Pernyataan ini sekaligus menjadi bentuk keseriusan mereka dalam mengawal sikap dan keputusan yang akan pemerintah ambil.
“Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Tertanda Koalisi Masyarakat Sipil. Hidup Rakyat Sipil! Hidup Rakyat Indonesia!” lanjut Bagas.
Tak berhenti sampai di situ, Massa aksi yang melakukan aksi demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta membakar sejumlah spanduk.
Pamit Mudik, Jirayut Ungkap Kondisinya Pasca Gempa Thailand yang Runtuhkan Gedung Pencakar Langit
Source | : | Kompas.com,TribunVideo.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |