Sebagai seorang wanita terkaya, Marina Budiman tentunya memiliki karier yang moncer. Lulusan University of Toronto di bidang ekonomi dan keuangan pernah bercita-cita sebagai seorang bankir. Namun cita-citanya itu harus dikuburnya usai lulus dari kampusnya.
Marina kemudian berkarir di PT Bank Bali dan hanya menjabar sebagai account officer. Ia juga diketahui menjalankan proyek perangkat lunak pada perusahaan.
Pada tahun 1989, ia bergabung dengan PT Sigma Cipta Caraka. Wanita kelahiran tahun 1961 ini menjadi manajer proyek pada perusahaan itu hingga tahun 2000.
Selanjutnya, pada tahun 1994, ia mendirikan Indonet bersama Otto Toto Sugiri. Hingga pada tahun 2000, Marina menjadi chief financial officer di Sigma. Kariernya makin menanjak saat diangkat jadi direktur penjualan dan pengantaran pada tahun 2008.
Tak berhenti di situ, Marina Budiman pun mendirikan PT DCI Indonesia bersama Otto dan Han Arming Hanafia di tahun 2011. Hal ini menjadikan Otto juga jadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
DCI pun menjadi pusat data Tier IV pertama di Asia Tenggara. Hingga pada akhirnya Marina dipercaya sebagai presiden komisaris pada DCI di tahun 2016.
Masih menurut Posbelitung.co, Marina memiliki saham 26,27 persen dari perusahaan DCI. Sebagai informasi, pada awal tahun 2021, DCI berhasil menggelar IPO, dan disebutkan bahwa harga saham DCI mencapai angka Rp59 ribu.
Marina disebut pemilik saham terbesar kedua setelah Otto. Hal ini membuatnya jadi wanita terkaya di RI. Jumlah kekayaan yang dimiliki oleh Marina Budiman kini senilai Rp 21,48 trilliun.
Baca Juga: Tak Kalah dari Raffi Ahmad, Ayu Ting Ting Duduki Posisi ke-5 Artis Terkaya, Intip Sederet Hartanya
(*)
Source | : | kontan,Posbelitung.co |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |