"Bapak tenang saja. Semua jemaat sudah diamankan di tempat yang aman. Mereka sudah tidak di gereja. Kami (petugas) di sana sudah menenangkan mereka," kata seorang petugas polisi perempuan.
Mendengar pernyataan petugas sang kakek bisa bernafas lega.
Ia kemudian duduk di pinggir jalan untuk menenangkan diri.
BACA : 5 Saksi Bom Surabaya, Melihat Tiga Wanita Berjalan Cepat ke Arah Gereja
"Saya dari Gereja Oikumene langsung ke sini setelah mendengar kabar ada bom." ujar sang kakek.
Pihak kepolisian berjanji akan segera memberikan informasi lebih lanjut kepada kakek tersebut mengenai cucunya.
Sebelumnya diberitakan pada Minggu pagi, tiga gereja di Surabaya diserang bom dalam waktu yang berdekatan dan hampir bersamaan.
Di gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya bom meletus pukul 06.30 pagi.
Sedangkan di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro bom meledak pukul 07.15 dan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya bom meletus pukul 07.53.
Update terakhir, polisi merilis sebelas korban meninggal dunia dalam serangan bom bunuh diri teroris itu.
Sementara korban luka mencapai 40 orang yang sebagian besar dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya.(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |