3. Farida Abbas Khalaf
Awalnya ia merupakan mahasiswa biasa di Irak, namun hidupnya berubah pada 2014.
Kepada Daily Mirror Khalaf bercerita ketika itu kelompok ISIS menyerang desanya.
Setiap laki-laki yang ada di desanya dibunuh, sementara para perempuan ditawan dan dibawa ke Raqqa yang merupakan ibukota ISIS di Suriah.
BACA JUGA Diduga Penyandang Dana ISIS, Putri Saddam Hussein Kini Jadi Buronan Interpol
Setiap hari, Khalaf tidak sekadar disiksan dan disuruh melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga, ia juga menjadi budak pemuas nafsu kelompok radikal tersebut.
Selama dua bulan pertama Khalaf menerima perlakuan tidak manusiawi yang membuatnya kesulitan berjalan dan terluka.
Khalaf juga mengaku jika ia pernah dijual dari anggota ISIS ke anggota ISIS lainnya.
Kesempatan kabur terbuka ketika salah satu petinggi ISIS bakal membunuhnya.
Khalaf dan lima perempuan Yazidi lainnya kabur pada malam hari dan mencoba bersembunyi di salah satu rumah warga pada keesokan paginya.
Saat ini, Khalaf dilaporkan tinggal di Jerman dan mulai menata kembali hidupnya.
Ia juga aktif dalam lembaga non profit bernama Yazda yang berusaha membawa anggota ISIS untuk diadili.(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | kompas,tribun |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |