Tohir kemudian mengusulkan agar bunyi dalam undangan bernada silaturahmi.
Bukan pembinaan yang menganalogikan ada kekeliruan dari para takmir.
Dalam kesempatan pertemuan ini Risma hadir sebagai pembina.
Mendengar reaksi Tohir, Risma langsung bertolak menuju depan Takmir tersebut.
Ia kemudian bersujud di depan Tohir.
"Saya mohon maaf. Undangannya mendadak," kata Risma.
Suasana kemudian menjadi haru dan semua takmir terdiam.
Seakan para takmir tak percaya dengan apa yang barusan mereka lihat.
Mendengar permintaan maaf Risma semua hadirin menjadi maklum.
Risma kemudian menyampaikan bahwa pihaknya sengaja mengumpulkan para takmir untuk kebaikan bersama.
Hal ini mengingat Surabaya diguncang bom bunuh diri dalam dua hari berturut-turut.
Sementara itu Tohir mengaku kaget dengan sujud minta maaf Risma kepadanya, ia juga menyesal dengan apa yang ia katakan tadi.
"Bukan maksud saya menyalahkan. Tapi tadi memang saya mereaksi karena undangan berbunyi pembinaan takmir. Kan berarti ada yang salah sehingga kami perlu dibina," ucap Tohir seperti dikutip dari Tribun Jatim.
Dalam pertemuan itu Risma bermaksud meminta kerjasama para takmir untuk mewujudkan Surabaya yang aman dan tentram.
"Sebaiknya setiap ceramah harus disampaikan dulu tema dan judulnya," kata salah satu takmir.(*)
Astagfirullah, Cuma Gara-gara Kuah, Pegawai di Rumah Makan Padang Ini Babak Belur Dikeroyok Pengunjung!
Source | : | surya.co.id,surya malang,Tribun Jatim |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |