Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Sudah memasuki hari kedua puasa Ramadan 1493 H (18/5/2018).
Bagaimana dengan ibadah puasa kamu, lancar atau justru masih butuh penyesuaian?
Beberapa orang memang masih harus menyesuaikan diri terutama soal ritme makan.
Wajar, karena tubuh yang biasanya mendapat asupan air 8 gelas sehari dan makan 3 kali sehari sekarang harus menahan lapar serta haus dari matahari terbit sampai terbenam.
Baca : Menu Sahur Nasi, Mie Instan dan Telur, Malah Bikin cepat Lapar
Untuk menanggulangi rasa lapar, bahkan ada loh yang sengaja makan dengan porsi banyak saat sahur!
Belum lagi lanjut 'balas dendam' ketika berbuka puasa.
Eits, sebelum kamu mempraktikkannya, kamu harus tahu dulu resiko makan berlebih saat puasa.
Bukannya jadi tahan lapar atau mengembalikan energi, makan dengan porsi banyak justru beresiko membuat perut kembung dan begah.
Baca : Suasana Berbuka Puasa di 5 Belahan Dunia, dari Australia sampai Pengungsi Suriah
Perut kembung dan begah akan membuat tubuh menjadi tidak nyaman, dan ujung-ujungnya rasa kantuk menyerang.
Duh, kalau sehabis berbuka justru kembung dan mengantuk, ibadah tarawih jadi nggak maksimal dong?
Nah, selain jangan makan berlebih, kamu juga wajib menghindari 5 makanan berikut saat buka puasa.
1. Kacang-kacangan
Baca : 5 Resep Sederhana Membuat Puding, Dari Puding Busa Hingga Puding Panas
Berbuka puasa dengan es kacang merah atau mungkin bubur kacang hijau memang menggoda.
Kacang-kacangan juga mengandung beragam zat bermanfaat seperti protein, karbohidrat, serat, dan beberapa vitamin serta mineral.
Walaupun sehat, kebanyakan kacang-kacangan mengandung jenis gula bernama alpha-galactosides.
Alpha-galactosides tidak dicerna di lambung, melainkan difermentasi oleh bakteri baik di dalam usus besar.
Baca : Andalan Menu Buka Puasa, Mana yang Lebih Bergizi, Kolak Atau Es Buah?
Karena itu, efek samping dari proses fermentasi ini adalah gas yang terperangkap di dalam saluran pencernaan.
Mereka yang ususnya sensitif juga tidak disarankan mengonsumsi produk kacang-kacangan karena bisa menimbulkan resiko kesehatan seperti kembung, keram perut, bahkan diare.
2. Minuman bersoda
Berbuka dengan segelas minuman bersoda mungkin jadi godaan tersendiri.
Baca : Bisa Cegah Dehidrasi Saat Berpuasa, 4 Makanan Ini Ternyata Mengandung Banyak Air loh
Tapi ingat, minuman bersoda mengandung kadar gas karbondioksida yang bisa membuat perut menjadi kembung.
Saat kamu menenggak minuman bersoda, otomatis kamu sudah menelan gas dalam jumlah yang banyak.
Selain itu, minuman bersoda juga membuatmu dehidrasi, yang mana sangat berbahaya saat berbuka puasa.
3. Brokoli
Baca : Sering Dijadikan Tempat Nongkrong, Ruang Kerja Pejabat DKI Ini Mirip Kedai Kopi
Kedengarannya berbuka dengan cah brokoli adalah alternatif yang sehat.
Tapi siapa sangka, sayuran jenis cruciferous seperti brokoli, kol, dan kembang kol bisa memicu timbulnya gas di dalam saluran pencernaan.
Sebaiknya hindari dulu sayuran-sayuran ini kalau tidak mau ibadah shalat tarawih-mu jadi terganggu.
4. Bawang bombay
Baca : Menu Spesial Ramadhan: Resep Simpel Membuat Fluffy Cheesecake, Dijamin Bikin Ketagihan
Dikenal bisa membuat makanan menjadi lebih sedap, ternyata bawang bombay juga bisa memicu perut menjadi kembung.
Adalah fruktan, sejenis senyawa fruktosa, yang terkandung di dalam bawang bombay yang membuat perut menjadi kembung.
Apalagi ketika bawang bombay dikonsumsi dalam keadaan mentah.
5. Bawang putih
Baca : Jangan Makan Ayam Saat Santap Sahur! 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Membuatmu Dehidrasi Ketika Puasa
Satu lagi bumbu dapur yang sebenarnya sulit dipisahkan dari masakan Indonesia.
Bawang putih ibarat benda wajib yang harus ditambahkan dalam masakan.
Sama dengan bawang bombay, bawang putih juga mengandung fruktan yang bisa bikin perut menjadi kembung.
Sebaiknya masak bawang putih hingga benar-benar matang agar kadar fruktannya berkurang.
Baca : Nggak Pakai Ribet, Yuk Intip 5 Resep Menu Sahur Pertama Ramadhan 2018
Selamat berpuasa! (*)
4 Arti Mimpi Bertemu Artis di Lampu Merah Mengandung Makna Khusus, Positif atau Negatif?
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |