Grid.ID - Di bulan puasa, olahan dingin berbau es kerap jadi favorit.
Kesegaran yang disajikan es menghilangkan dahaga setelah seharian menahan haus dan lapar.
Olahan es seperti es teh, es campur, es kolak, es kelapa muda selalu mendapat tempat tersendiri saat berbuka puasa.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi mereka yang menderita Pagophobia.
Apa itu Pagophobia?
Pagophobia (Phobia terhadap es atau benda dingin dan beku lainnya).
Seperti yang dilansir pada phobiasource, Pagophobia merupakan ketakutan terhadap es atau segala sesuatu yang dingin atau beku.
(BACA JUGA : Luncurkan Varian Baru, Frisian Flag Indonesia Adakan Kegiatan Sampling Produk, Jangan Sampai Ketinggalan Ya!)
Istilah pagophobia sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “pago” yang artinya es dan “phobos” yang artinya ketakutan (fobia).
Fobia terhadap es ini masih berkaitan dengan ketakutan terhadap tempat yang dingin, makanan atau minuman dingin, cuaca dingin, suhu dingin atau bisa dikatakan takut kedinginan, takut salju, dan takut membeku.
Penyebab Pagophobia
Sama dengan fobia pada umumnya, tidak adanya penyebab pasti yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bisa sangat takut terhadap es maupun suhu dingin.
Namun, di sisi lain ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi pagophobia, seperti faktor genetik, lingkungan, serta trauma psikologis yang mungkin pernah dialami di masa lalu.
(BACA JUGA : Si Kecil Suka Makan Mangga? Yuk Kepoin Tips Berikut Ini Agar Anak Nggak Tersedak)
Bisa juga karena mereka sudah sangat terbiasa tinggal di tempat beriklim tropis, sehingga mereka mengalami syok mental berat ketika harus pindah dan menetap di tempat yang beriklim sangat dingin.
Atau pernah tergelincir di permukaan es yang licin dan mengalami luka berat, mereka pernah terjebak di situasi dingin ekstrem yang menyebabkan mereka sampai mengalami hipotermia dan frostbite.
Fobia dingin juga dapat terjadi setelah seseorang mengalami trauma pada otak.
Apapun penyebabnya, seseorang yang memiliki pagophobia akan merasa cemas dan cenderung emosional apabila terpapar dengan kondisi dingin.
Gejala Pagophobia
(BACA JUGA : Orang Tua Wajib Tahu, Ini Penyebab Si Kecil Bisa Stres dan Depresi)
Sedangkan untuk gejala yang ditimbulkan, dapat bermacam-macam, tergantung dari seberapa parah tingkat ketakutan seseorang terhap pemicu fobianya.
Namun, pada umumnya, seseorang yang memiliki pagophobia menunjukkan gejala seperti berikut ketika berhadapan dengan benda dingin atau berada di tempat yang dingin:
1. Gelisah, mual, jantung berdebar, dada sesak, keringat dingin, napas dangkal dan cepat, mulut kering
2. Gugup berat, gemetar, tidak dapat berkata-kata
3. Serangan panik
4. Merasa akan pingsan (atau bahkan sudah pingsan)
(BACA JUGA : Baru Saja Merayakan Wedding Anniversary, Gimana ya Jadi Ibu Sambung yang Baik Seperti Ashanty?)
Lalu adakah cara yang dilakukan untuk mengatasinya?
Mengatasi pagophobia sama seperti terapi fobia pada umumnya, yang biasanya mencakup seperti psikoterapi CBT (untuk menghentikan kecemasan, ketakutan, dan sekaligus memperbaiki pola pikir), obat-obatan medis (kombinasi antidepresan, beta-blocker, dan antikecemasan), maupun kombinasi keduanya.
Selain itu, hipnoterapi dan Neuro-Linguistic Programming (NLP) juga bisa dijadikan terapi pendamping untuk mengendalikan gejala pagophobia atau fobia es.
(Artikel ini pernah tayang di Sajian Sedap dengan judul : "Aneh Tapi Nyata! Ternyata Ada Orang yang Fobia Makan Es Krim! Kok Bisa?")
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | None |
Editor | : | Linda Fitria |