Stadium dua menganggap sistem negara tidak benar.
Stadium tiga mulai menggunakan kekerasan verbal untuk menunjukkan ketidaksukaannya.
Hingga stadium empat yang sudah menggunakan kekerasan fisik.
Proses 'cuci otak' itu terjadi tanpa disadari oleh para calon teroris.
Menurut Faiz, Dita adalah orang baik, cuma terkena ideologi yang salah.
"Mereka ada di tengah-tengah kita, tidak mudah untuk dikenali," katanya.
Namun Ahmad Faiz juga mengakui ada beberapa kasus seseorang bisa berubah menjadi teroris dalam waktu singkat.
"Tapi ada juga yang sehari. Ali Imron pernah diwawancara oleh Wahid Foundation. Ia mengatakan beri saya anak yang ghiroh keagamaannya sedang tinggi-tingginya, dalam waktu 24 jam dia bisa jadi pengantin (pengebom bunuh diri),' pungkas Faiz.(*)
Source | : | tribunnews,surya.co.id |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |