Tes ini kemudian dikombinasikan dengan informasi tentang faktor risiko lain seperti usia dan penghasilan sang ibu.
Tes komperhensif ini mengetahui dengan jelas gejala kelahiran prematur secara spontan yang terjadi ketika air ketuban pecah atau awal kontraksi yang juga terjadi secara spontan dan menunjukkan kelahiran prematur.
( BACA JUGA :4 Masker Alami dari Jus Lidah Buaya untuk Kulit Kering Selama Puasa)
Lalu, kemudian dokter akan mengambil keputusan untuk menginduksi persalinan atau melakukan operasi caesar demi keselamatan ibu dan bayi.
Juru bicara dari Associate professor of epidemiology and biostatistics Dr Laura Jelliffe-Pawlowski mengatakan, ada begitu banyak penyebab kelahiran prematur.
Dan karena hal itulah perlu dibangun sebuah rencana untuk memperhitungkan beberapa cara biologis untuk mencegah kelahiran prematur.
Tes penyaringan biomarker ini dilakukan pada 400 orang wanita sebagai bagian dari perawatan pralahir yang rutin selama trimester kedua.
( BACA JUGA :Nonton Asian Games 2018 Masyarakat Disediakan Transportasi)
Tes ini dimaksudkan untuk membantu mencegah beberapa kasus kelahiran prematur.
Dr Laura Jelliffe-Pawlowski berharap agar tes ini bisa meningkatkan kesadaran para ibu hamil untuk melakukan konseling tentang kelahiran prematur dan mengetahui apa itu preeklampsia.
Lebih lanjut sang dokter menjelaskan bahwa tes ini bisa mengatasi kehamilan prematur dan dan cukup membantu bagi wanita yang memiliki pengasilan rendah. (*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Irma Joanita |