Sebelum berbicara soal pro dan kontra, ada baiknya jika kita memahami soal proses memfilmkan sebuah novel atau ekranisasi.
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono mendefinisikan ekranisasi sebagai alih wahana, yaitu pengalihan karya seni dari satu wahana ke wahana lain.
BACA:Cha Taehyun dan Bae Doona Dapat Tawaran Bermain dalam Drama Baru!
Secara sederhana, ekranisasi dapat dikatakan sebagai pengadaptasian karya sastra (wahana tulis) ke dalam film (wahana audio visual).
Aristoteles dan Plato pernah berpendapat bahwa sebuah karya memang tidak terlepas dari hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis).
Plato menyatakan mimesis yang dilakukan oleh seniman dan sastrawan hanya akan menghasilkan khayalan tentang kenyataan dan tetap jauh dari ‘kebenaran’.
Sementara Aristoteles menganggap seniman dan sastrawan yang melakukan mimesis tidak semata-mata menjiplak kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif untuk menghasilkan kebaruan.
Memahami teori dua filsuf di atas, tentu kita akan mengamini bahwa sah-sah saja jika Iqbaal mendapat kesempatan untuk memerankan Minke di Bumi Manusia.
BACA:Mengenal Kanker Kandung Kemih yang Rawan Terjadi pada Wanita, Cari Tahu yuk Gejalanya
Lantas, apa yang membuat netizen geram lantas memilih kontra?
Pendapat publik
Mari kita cermati komentar-komentar netizen berikut.
5 Rekomendasi Drakor Ju Ji Hoon yang Wajib Ditonton, Terbaru Ada Love Your Enemy
Source | : | Instagram,Twitter,ANTARA |
Penulis | : | Elizabet Ayudya |
Editor | : | Elizabet Ayudya |