Nah, tidak hanya itu phthalates juga kerap kali ditemukan pada bungkus makanan cepat saji. Terutama pada burger dan sandwich.
Tim George Washington University menganalisis data yang dikumpulkan lebih dari 10.000 peserta antara tahun 2005 dan 2014.
(Baca juga: Louis Vuitton x FIFA World Cup 2018, Apa Jadinya Ya?)
Mereka menganalisis makanann yang mereka makan dan mengambil sampel urine mereka.
Hasilnya lebih dari 60% peserta yang makan makanan cepat saji memiliki 35% tingkat phthalates yang lebih tinggi, dari peserta lainnya yang makan makanan rumah.
Jika dibiarkan secara terus menerus, hal ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Sebab sebagaimana penelitian yang dilakukan CDC dan FDA, phthalates dapat membuat tubuh manusia mengalami ketidakseimbangan hormon, ketidaksuburan, dan masalah reproduksi lainnya.
(Baca juga: 6 Cara Mudah Bersihkan Kaca Jendela, Anti Buram dan Tergores)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Bukan Lemak atau Kalori, Ini yang Bikin Fast Food Bahaya untuk Tubuh!
(*)
Source | : | nakita.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Deshinta Nindya A |