Ia mengatakan pemuda yang tak disebutkan namanya itu kemungkinan telah melakukan pelanggaran pidana.
Pemuda tersebut dianggap tidak menghormati mata uang Tiongkok dan sengaja merusaknya dalam proses pembuatan buket uang.
(BACA JUGA: Tak Hanya Sembuhkan Pigmentasi Kulit, Berikut 4 Manfaat Dari Masker Susu dan Madu, Bisa Dicoba nih!)
"Menggunakan renminbi (nama resmi Yuan) untuk membuat buket merupakan sebuah tindakan tidak menghormati mata uang dan seharusnya dilarang," tegas manajer Bank Rakyat China.
"Banyak kok cara untuk menunjukkan cinta pada orang yang tersayang, tapi tidak perlu juga melanggar hukum," lanjutnya.
Di Tiongkok memang memiliki regulasi yang ketat tentang penggunaan mata uang.
Menggunakan renminbi untuk membuat buket adalah tindakan yang sangat dilarang.
(BACA JUGA: Berkat Mohamed Salah si Bintang Liverpool, Masjid di Inggris Dibanjiri Jamaah yang Ingin Beribadah)
Kini kasus buket uang tersebut tengah diselidiki oleh pihak yang berwajib.
Jika ditemukan mata uang yang rusak, maka sang pemuda dan para florist yang membuat buket tersebut terancam pidana.
Belajar dari kisah ini ada baiknya kita mengungkapkan rasa cinta sewajarnya saja.
Jangan berlebihan, deh.
(BACA JUGA: Terkuak Rahasia Mengejutkan di Balik Gaya Rambut Pendek Putri Diana )
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |