Suara lantunan doa terus menggema berjam-jam hingga puncak acara pengambilan api.
Usai berdoa, perwakilan umat Buddha yang telah membawa obor, selanjutnya beranjak menuju titik lokasi Api Abadi Mrapen.
Mereka lantas secara bersamaan menyulutkan obor tersebut ke pusat sumber api yang telah berkobar.
Usai obor yang disulut itu berkobar, perwakilan biksu kemudian berjalan naik ke atas bak mobil pick up untuk menyulutkan obornya ke tungku.
Di atas kendaraan roda empat itu memang telah dipersiapkan sebuah tungku yang digunakan untuk menampung api yang diambil dari Api Abadi Mrapen.
Dengan menumpang pick up, api yang telah berkobar di tungku ini akan disemayamkan di Candi Mendut.
Keesokan harinya, api akan diantarkan ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak yang jatuh pada Selasa (29/5/2018) mendatang.
BACA: Ngefans Berat Ducati, Ayah dari Jawa Tengah Ini Beri Nama Mesin untuk Putri Kembarnya
Rombongan umat Buddha yang sebelumnya tiba di obyek wisata Api Abadi Mrapen dengan menumpang beberapa kendaraan roda empat, lalu mengawal perjalanan percikan Api Abadi Mrapen itu ke arah Magelang.
Prosesi pengambilan api secara estafet ini berlangsung kondusif selama bertahun-tahun.
Warga, TNI dan kepolisian terus bersinergi mengawal ritual pengambilan Api Waisak di obyek wisata kebanggaan warga Grobogan tersebut.
5 Tips War Takjil di Bulan Ramadan Biar Tak Kehabisan, Bisa Kamu Jadikan Strategi!
Source | : | Kompas.com,Twitter,wikipedia |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |