3. Tiga kali diminta evakuasi
Sebelum terjadi kepanikan, penumpang sudah 2 kali diminta turun dari pesawat.
Awalnya, pilot memerintahkan untuk mengevakuasi dan meminta seluruh penumpang untuk kembali ke terminal keberangkatan.
Perintah (permintaan) evakuasi tersebut kemudian disampaikan pramugari kepada penumpang sebanyak tiga kali.
Pada permintaan pertama dan kedua, belum atau tidak ditanggapi oleh penumpang.
Kemudian pada permintaan yang ketiga baru terjadi kegaduhan di dalam pesawat tujuan Pontianak-Jakarta tersebut.
"Yang ke empat, pramugari meminta penumpang untuk tetap melalui pintu depan. Namun ada yang membuka pintu darurat dan keluar dari pintu darurat melalui sayap," jelas Kepala Polresta Pontianak AKBP Wawan Kristyanto.
Baca juga : Foto Kedua Anak Kecil Bergandengan Tangan di Bandara Viral, Pihak Maskapai Beri Keluarganya Hadiah
4. Penumpang yang melompat terluka
Sebanyak tujuh penumpang terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit TNI AU Dr Mohammad Sutomo akibat melompat dari pintu darurat pesawat Lion Air JT 687.
"Karena merasa panik, pintu darurat yang ada didalam pesawat itu dibuka bukan atas instruksi dari pramugari, tetapi inisiatif penumpang, sehingga penumpang melompat dari pintu darurat dan menimbulkan masalah yaitu tujuh orang yang dibawa ke rumah sakit," ujar Bernard.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, sambung Bernard, para penumpang yang mengalami luka tersebut sempat mendapat pertolongan pertama dari petugas kesehatan di Bandara Supadio.
Baca juga :
5. Pria menahan pria asal Papua
Kepolisian Resor Kota Pontianak menahan penumpang pria berinisial FN, warga asal Wamena, Papua terkait peristiwa yang menyebabkan kepanikan penumpang pesawat Lion Air JT 687 di Bandara Internasional Supadio.
Kepala Polresta Pontianak AKBP Wawan Kristyanto mengatakan, saat ini pihak kepolisian masih mendalami motif pelaku yang menyebabkan kepanikan penumpang tersebut.