Kedua Hawk langsung mengejar jet penyusup itu dengan kecepatan penuh.
Baik Hawk maupun jet tempur lawannya melakukan berbagai manuver tempur, dogfight sudah dimulai!
Posisi Hawk menguntungkan karena dibelakang pesawat penyusup.
Radar Hawk pun sudah mengunci salah satu pesawat musuh, tinggal rudal diluncurkan.
Tapi Kapten Azhar belum menembak lantaran tidak adanya perintah dari pimpinan.
Dalam kondisi sangat genting tersebut tiba-tiba kedua pesawat musuh berbalik arah dan menuju dua Hawk TNI AU.
Dalam hitungan detik kedua pesawat musuh berpapasan dengan Hawk.
Kapten Azhar sekarang bisa melihat secara visual jet apa yang ia kejar.
"F/A-18 Hornet Australia!" teriak Kapten Azhar.
Hati Kapten Azhar dan dua wingmannya merasa kecut kesal lantaran tadi bisa saja ditembak F/A-18 Hornet tersebut karena sudah masuk tanpa izin ke wilayah udara Indonesia.
Sebenarnya Kapten Azhar sudah meminta izin untuk menembak kedua Hornet namun pimpinan hanya berkata : 'bayang-bayangi dan identifikasi.'
Kedua F/A-18 Hornet Australia kemudian tancap gas kabur ke FIR Darwin karena aksi 'slonong boy' mereka ketahuan dan hampir dilalap Hawk TNI AU.
Kedua Hawk kemudian kembali ke pangkalan di Lanud El Tari, Kupang.
Misi patroli ini dianggap sukses karena berhasil mengusir Hornet Australia dari ruang udara Indonesia.
Sejatinya, Hawk 109/209 TNI AU bukan lawan sepadan bagi jet tempur berat F/A-18 Hornet karena Hawk adalah pesawat jet kelas ringan.
Untung saat itu TNI AU belum kedatangan Sukhoi Su-27/30, kalau yang mencegat F/A-18 Australia sekelas Sukhoi bisa lain ceritanya.(Seto Aji/Grid).
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | tribunnews,Angkasa |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |