Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID - Kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang kaum wanita.
Kanker ovarium juga disebut sebagai silent killer.
Alasannya adalah kanker ini sering didiagnosis pada stadium lanjut dan penyebaran sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Sekitar 80 persen kasus kanker ovarium didiagnosis pada stadium lanjut.
Sebagian besar kanker ovarium berkembang setelah seorang wanita mengalami menopause dan sebagian kasus ditemukan pada wanita yang berusia 63 tahun atau lebih.
( BACA JUGA :Nggak Cuma Bumbu Dapur, Bawang Merah Ternyata Berkhasiat untuk Wajah loh!)
Tapi tidak menutup kemungkinan jika kanker ovarium ini juga bisa menyerang wanita yang berusia lebih muda.
Menururt laporan terbaru dari American Cancer Society, angka kematian yang disebabkan oleh kanker telah menurun hingga 33 persen dari tahun 1976 hingga tahun 2015.
Selain itu, ada kasus wanita yang didiagnosis menderita kanker ovarium dari tahun 1985 hingga 2014 mengalami penurunan sebanyak 29 persen.
Laporan ini juga memperkirakan bahwa pada tahun 2018, ada sekitar 22.240 kasus baru tentang kanker ovarium yang didiagnosis dan yang meninggal 14.070 jiwa.
( BACA JUGA :Selain Kaya Akan Nutrisi, Buah Nanas Juga Memiliki 4 Manfaat Ini loh!)
Para peneliti meyakini bahwa penurunan risiko kematian karena kanker ovarium ini dipengaruhi oleh penggunaan pil KB yang sudah beredar di pasaran sejak tahun 1960.
Penelitian menunjukkan bahwa, di antara wanita yang menggunakan kontrasepsi oral selama 5 hingga 9 tahun akan mengalami penurunan risiko kanker ovarium sekitar 35 persen.
Dalam laporan ini juga dijelaskan bahwa, faktor penyebab utama kanker ovarium adalah riwayat penyakit keluarga seperti kanker payudara atau ovarium.
Pertumbuhan sel kanker dapat disebabkan oleh mutasi yang diwariskan pada gen tertentu yang menyebabgkan peningkatan risiko penyakit kanker.
( BACA JUGA :Tak Seperti Biasanya, Syahrini Tampil Sederhana dengan Paduan Stocking, Ternyata Segini Harganya!)
Bagi wanita dengan mutasi gen BRCA, dianjurkan untuk mengangkat indung telur mereka untuk mencegah kanker yang berkembang.
Gen BRCA merupakan Brast Cancer Susceptibility Gene yang ditemukan pada wanita yang memiliki riwayat atau sejarah kanker payudara atau ovarium di silsilah keluarganya.
Dr Ron Darpkin, seorang profesor patologi di bidang kebidanan dan ginekologi di Universitas Pennsylvania menjelaskan pendapatnya pada dailymail.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya 30 persen wanita dengan gen BRCA memilih untuk tidak mengangkat indung telurnya sebagian.
( BACA JUGA :Ken VIXX Adu Akting Bareng Adik Geum Jan Di Boys Over Flower di Web Drama nih!)
Dan kondisi ini menyebabkan banyak yang mengalami menopause lebih awal dari biasanya. (*)
Profil Elza Syarief, Pengacara Shella Saukia yang Ditunjuk untuk Lawan Doktif, Ternyata Musuh Bebuyutan Nikita Mirzani
Source | : | Dailymail |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Irma Joanita |