Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID – Artis seksi Nikita Mirzani mengaku dirinya sulit mengurus anak perempuannya, Laura Meizani Nasseru Asry atau akrab disapa Loly.
Kesulitannya disebabkan arus kemajuan teknologi yang cepat, hingga artis berusia 32 tahun itu tidak bisa mengontrol anaknya lagi.
"Susah karena ngerawat anak jaman sekarang tuh udah ngerti teknologi, youtube lah apalah kalau tv kan masih ada sensor ya, kalau youtube kan orang lagi kissing apa-apa udah bisa diliat," ujar Nikita Mirzani saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (1/6/2018).
BACA JUGA: Anak Nikita Mirzani Kabur dari Rumah, Apa ya Penyebab Stres Pada Anak?
Nikita Mirzani juga diberitakan melakukan kekerasan kepada anak perempuannya sehingga sempat dikabarkan kabur dari rumah.
Sebelumnya putri sulung Nikita Mirzani, Laura Meizani Mawardi, baru-baru menjadi bahan perbincangan masyarakat.
Pasalnya buah hatinya dengan mantan suami pertama itu dikabarkan kabur dari rumah hingga meminta bantuan kepada Komnas Anak untuk menyelesaikan permasalahan keluarganya.
Nikita pun menjelaskan akar konflik dengan anaknya kepada Ketua Umum Komnas Anak, Arist M. Sirait dan psikolog Elizabeth.
Setelah mengetahui konflik diantara ibu dengan anak itu kemudian dimediasi di Komnas Anak.
BACA JUGA: Disebut Salah Pola Asuh, Begini Jawaban Nikita Mirzani dan Dipo Latief
"Ibu Nikita dengan Pak Dipo tentang keberadaan anaknya yang inisial L berusia 11 tahun dan membutuhkan terapi terhadap perilaku-perilaku anak pada masa sekarang.
“Jadi datang ke kami untuk meminta bagaimana memediasi perbedaan pandang antara anak dan orang tua. Setelah kami berbicara ada pandangan berbeda apa yang dipikirkan Dipo, apa yang dipikirkan Nikita dengan anaknya itu. Jadi minta dimediasi," ungkap Arist saat Grid.ID temui di Komnas Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (31/5/2018)
Menurut Dipo memang Loly sempat takut untuk pulang ke rumah Nikita, dan Loly meminta untuk tinggal di rumah Dipo.
"Dia saya suruh pulang kerumah ibunya, tapi dia takut," kata Dipo lagi menimpali.
Pada saat ditanyakan kepada wanita yang akrab disapa Niki itu, apakah tindakan melakukan kekerasan kepada anaknya, Niki pun membantah hal itu.
Niki menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kekerasan kepada Loly dan juga anak-anaknya yang lain.
"Nggak, nggak ada kekerasan mendidik anak," ujar Nikita Mirzani
Elizabeth selaku Ketua Bidang Pengaduan Komnas Anak dan juga psikolog anak juga membenarkan bahwa tidak ada tindakan kekerasan terhadap Loly.
Selain itu Elizabeth menambahkan jika terbukti adanya kekerasa, Loly pasti adanya bekas Lukas di tubuhnya.
"Jadi saya tugasnya adalah menge-assess anak ini saya langsung berikan foto dan sebagainya memang anda bisa liat dari sekujur tubuh dan sebagainya dalam keadaan sehat walafiat ya masih bisa ngobrol dan sebagainya.
“Jadi saat saya meng-assess saat itu tadi malem bertemu dengan Dipo itu tidak ada satu pun luka fisik dalam tubuh dan dia juga tidak menceritakan adanya kekerasan fisik di malam itu," ujar Elizabeth.
Wanita berambut bondol ini menjelaskan bahwa konflik diantara ia dan anaknya disebabkan Loly tidak merasa dengan peraturan yang ada dirumah Nikita sedangkan putrinya ingin lebih bebas seperti dirumah Dipo, suami Nikita.
"Karena di rumahnya Dipo itu dia (Loly) bisa tidur kapan aja dia mau, kalau di tempat aku kan jam 9 malam dia harus tidur, cuma holiday aja dia bisa tidur sampe jam 11 malem gitu," ucap Nikita.
Selain itu Dipo juga menambahkan, dikarenakan kesibukan pekerjaan Nikita dan Dipo.
Mereka tidak bisa memonitoring putrinya itu sehingga Dipo meminta kepada temannya, Elizabeth yang juga komisioner Komnas Anak Indonesia, untuk dilakukannya konseling kepada Loly.
"Karena nggak ada yang monitor, saya kan kerja kalo niki kan kerjanya siang-siang udah kelar kalo saya malem jadi dia bisa bebas, makanya saya juga nggak mau ini anak bebas dirumah gada yg monitor karena remaja kan bisa dibilang," kata Dipo.
Kendati begitu agar Loly tidak terlantar dan mendapatkan bimbingan dalam pengasuhan, Dipo pun meminta bantuan kerabatnya untuk memberikan konseling terhadap anaknya.
"Liz tolong dong suruh pulang’ kan kita khawatir dia mesti ngerjain PR dia tidur kan paginya mesti bangun pagi gimana gitu kan kecuali kalo anak ini remaja punya kesadaran yg tinggi bertanggung jawab atas dirinya dengan sekolahnya," ucap Dipo.
Dipo juga menegaskan, Dipo dan Nikita menitipkan sementara anaknya kepada psikolog anak bukan berarti tidak menyayanginya tetapi Dipo meminta kepada Komnas Anak bagaimana cara didik mereka dapat diterima baik oleh anak.
"Jadi memang apapun yg kita katakan mereka nggak kan sepakat tapi bukan berarti dia jadi musuh kita tetep sayang sama anak.
“Kita tetep ngasuhin mereka tapi yg terpenting fungsi memonitor dan menjaga memberikan kontrol di rumah itu," tutur Dipo. (*)
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Al Sobry |