Orang yang merasa kesepian lebih banyak melaporkan bahwa mereka mengalami gejala kecemasan dan depresi.
Kondisi ini berlaku bagi pria dan wanita.
(BACA JUGA: Hari Ini Kereta Api Mewah 'Sleeper' Mulai Beroperasi... Cobain Yuk)
Penelitian yang dilakukan oleh tim Denmark ini dipresentasikan di Euro Heart 2018 dalam Konferensi Tahunan European Society of Cardiology.
Sebanyak 13.363 pasien yang menderita penyakit jantung, iskemik, aritmia (denyut jantung abnormal), dan gagal jantung menjadi peserta dalam penelitian ini.
Kualitas kehidupan sosial mereka dinilai melalui perbandingan data dari register nasional dengan hasil dari survei Den Heart.
Survei Den Heart ini diberikan pada semua pasien yang dipulangkan dari bulan April 2013 dan April 2014.
(BACA JUGA: Deretan Menu Sahur yang Bikin Kenyang Lebih Lama, Apa Saja sih?)
Dalam survei, para pasien diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai kesehatan fisik dan mental, serta tingkat dukungan sosial mereka.
Ukuran kesepian diperiksa melalui dua pertanyaan yakni "Apakah kamu memiliki seseorang untuk diajak bicara ketika kamu membutuhkannya?"
Dan, "Apakah kamu merasa sendirian kadang-kadang meskipun kamu sedang bersama seseorang?"
Dengan mengajukan dua pertanyaan tersebut, para peneliti mendapatkan banyak informasi tentang hasil kemungkinan kesehatan yang buruk.
(BACA JUGA: Begini Dukungan Nikita Mirzani Terhadap Via Vallen yang Diduga Alami Pelecehan Seksual)
Kesepian menjadi penyebab utama kematian dini, gangguan kesehatan mental dan kualitas hidup yang buruk.
Sebagai reminder buat kita semua, jangan terlalu mengasingkan diri sendiri.
(BACA JUGA: Akhirnya! Baim Wong Memamerkan Pasangan Cantiknya, Siapa Dia?)
Sebab hal itu bukan hanya berpengaruh pada hubunganmu dengan sesama, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan kamu sendiri. (*)
Source | : | Independent |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Justina Nur L |