Ini yang membuat otak tidak aktif bekerja.
BACA: Cek Yuk, 10 Tips Berkendara Aman untuk Mudik Lebaran dari Suzuki
Contohnya, pengemudi melihat ada pejalan kaki.
Bila otak terstimulus bekerja, pengemudi tidak hanya melihat pejalan kaki tersebut, tapi melakukan langkah antisipasi bila pejalan kaki tersebut tiba-tiba menyeberang.
Maka, sejak dini ia akan memperlambat lajunya atau membunyikan klakson.
"Jadi langkah pertama itu dia melihat tidak sekadar melihat, tapi juga membaca situasi.
BACA: Tips Berkendara Bagi Wanita, Wajib Baca Biar Nggak Emosi di Jalan!
Kalau dia sekadar melihat jadinya otak tidak terstimulus bekerja.
Sama seperti saat pengemudi melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, itu artiya dia sekadar melihat karena polisi tidur tidak datang tiba-tiba," ucap Jusri.
Langkah kedua pencegahan microsleep adalah dengan membuat pola melihat kaca spion kendaraan.
Pola ini dapat dilakukan dengan siklus 5-8 detik. Hal itu bertujuan untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraannya, terutama bila kendaraan tiba-tiba berhenti, pengemudi harus tahu selain kondisi di depan kendaraan karena bahaya juga dapat datang dari sisi belakang kendaraan.
BACA: Agar Tak Celaka Saat Berkendara, Para Peserta Suzuki City Rally Diminta Terapkan Hal ini
"Langkah berikutnya, untuk pencegahan dan menghindari kondisi stagnan, selalu melewati rute yang berbeda.
Jangan yang itu-itu saja sehingga menstimulasi otak untuk bekerja dan terhindar dari kondisi microsleep," ucap Jusri.
Dikutip dari Huffingtonpost, alasan utama kita mengalami Microsleep adalah karena kelelahan.
Bahkan menurut badan amal The U.K. road safety charity Brake, sekitar 45 persen pria dan 22 persen wanita yang disurvei mengaku mengalami Microleep saat mengemudi.
BACA: Kini Billy Syahputra Sering Berkendara Sepeda Motor
Hmm.. berbahaya bukan?.
Untuk itu, tetap jaga staminamu selama melakukan perjalanan mudik, agar terhindar dari Microsleep!.(*)
Source | : | Kompas.com,Huffington Post |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |