Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Menjelang Lebaran, orang-orang yang merantau ke kota biasanya akan merayakan hari raya Idul Fitri di kampung halaman.
Momen mudik lebaran yang hanya datang sekali dalam setahun, tak ingin disia-siakan oleh para perantau.
Banyak orang yang ingin pulang ke kampung halaman untuk menjalin silaturahmi dengan sanak saudara atau keluarga.
Apalagi Lebaran tahun ini bertepatan dengan libur sekolah.
BACA: Sempat Viral Karena Kejar Presiden saat Berkendara, Bona Dapat Perlakuan Istimewa Dari Joko Widodo
Tentu akan semakin menambah volume pemudik yang ingin pulang ke kampung halaman.
Ada banyak pilihan transportasi umum seperti pesawat, kereta, dan bus.
Ada juga yang mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Tak hanya persiapan bekal dan barang bawaan, fisik yang prima juga diperlukan selama perjalanan mudik lebaran.
BACA: Musik Bisa Usir Jenuh Saat Berkendara, Tapi Perhatikan 4 Hal Ini Yah
Tujuannya tak lain agar selamat sampai tujuan.
Saat melakukan perjalanan mudik, kamu harus menghindari Microsleep.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Microsleep adalah kondisi ketika tubuh tidur sementara.
Kondisi ini dapat terjadi pada pengemudi kendaraan yang berakibat fatal hingga menimbulkan kecelakaan.
BACA: Safety Belt Wajib Dipakai Saat Berkendara, 2 Hal Ini Jangan Kelupaan
Menjelang momen mudik Lebaran, micerosleep bisa terjadi kepada siapa saja.
Pengemudi harus tahu bagaimana menangani kondisi ini.
"Microsleep terjadi karena kondisi stagnan.
Bisa karena lintasan jalan yang lurus terus, momen kemacetan sehingga kendaraan stop and go.
BACA: Pulang Kampung Bawa Mobil Sendiri? Ini 10 Tips Mudik Cerdik Berkendaraan Lancar di Jalan!
Semua bisa terjadi.
Solusinya adalah membuat otak untuk terus bekerja," ucap Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu saat dihubungi pada Minggu (3/6/2018).
Jusri memaparkan, saat kondisi stagnan pengemudi cenderung bosan sehingga pegemudi hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi.
Ini yang membuat otak tidak aktif bekerja.
BACA: Cek Yuk, 10 Tips Berkendara Aman untuk Mudik Lebaran dari Suzuki
Contohnya, pengemudi melihat ada pejalan kaki.
Bila otak terstimulus bekerja, pengemudi tidak hanya melihat pejalan kaki tersebut, tapi melakukan langkah antisipasi bila pejalan kaki tersebut tiba-tiba menyeberang.
Maka, sejak dini ia akan memperlambat lajunya atau membunyikan klakson.
"Jadi langkah pertama itu dia melihat tidak sekadar melihat, tapi juga membaca situasi.
BACA: Tips Berkendara Bagi Wanita, Wajib Baca Biar Nggak Emosi di Jalan!
Kalau dia sekadar melihat jadinya otak tidak terstimulus bekerja.
Sama seperti saat pengemudi melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, itu artiya dia sekadar melihat karena polisi tidur tidak datang tiba-tiba," ucap Jusri.
Langkah kedua pencegahan microsleep adalah dengan membuat pola melihat kaca spion kendaraan.
Pola ini dapat dilakukan dengan siklus 5-8 detik. Hal itu bertujuan untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraannya, terutama bila kendaraan tiba-tiba berhenti, pengemudi harus tahu selain kondisi di depan kendaraan karena bahaya juga dapat datang dari sisi belakang kendaraan.
BACA: Agar Tak Celaka Saat Berkendara, Para Peserta Suzuki City Rally Diminta Terapkan Hal ini
"Langkah berikutnya, untuk pencegahan dan menghindari kondisi stagnan, selalu melewati rute yang berbeda.
Jangan yang itu-itu saja sehingga menstimulasi otak untuk bekerja dan terhindar dari kondisi microsleep," ucap Jusri.
Dikutip dari Huffingtonpost, alasan utama kita mengalami Microsleep adalah karena kelelahan.
Bahkan menurut badan amal The U.K. road safety charity Brake, sekitar 45 persen pria dan 22 persen wanita yang disurvei mengaku mengalami Microleep saat mengemudi.
BACA: Kini Billy Syahputra Sering Berkendara Sepeda Motor
Hmm.. berbahaya bukan?.
Untuk itu, tetap jaga staminamu selama melakukan perjalanan mudik, agar terhindar dari Microsleep!.(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Huffington Post |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |