Di mana keadaan air di Gaza yang bisa dikatakan tidak layak konsumsi karena 97 persen air lautnya sudah tercemar.
Atau tentang warga Gaza yang hanya mendapatkan empat jam listrik setiap harinya.
Ada pula kenyataan pahit bahwa 50 persen obat-obatan penting tidak tersedia di sana.
Mengutip dari Aljazeera, inilah isi surat yang ditulis Basem Naim mewakili masyarakat Gaza untuk Justin Trudeau.
'Perdana Menteri yang Terhormat,
Kami berharap surat ini dapat sampai kepada Anda dan orang Kanada dengan baik.
BACA JUGA Cerita Soal Persiapan The Story of Light EP.2, SHINee Sebutkan Bagian Tersulit Saat Syuting
Kami telah menyaksikan dengan perjalanan karier Anda di bidang politik sejak Anda menjabat pada tahun 2015. Kami telah menyaksikan bagaimana komitmen Anda terhadap kebebasan dan keragaman yang tercermin dari komposisi pemerintah Anda. Kami juga mengikuti dengan antusiasme kegiatan-kegiatan Anda, terutama kegiatan yang mencerminkan kemanusiaan, keterbukaan, dukungan untuk hak-hak sipil dan perjuangan melawan rasisme.
Kami telah melihat Anda terlibat dengan komunitas yang berbeda-beda- dengan orang Arab, Hindu, Yahudi, Muslim dan lainnya - selama liburan mereka. Kami juga sangat menghargai dukungan Kanada untuk rakyat Palestina, khususnya pengungsi Palestina melalui lembaga-lembaga seperti Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA).
Namun, rasa sakit dan dukacita kami menemukan bahwa ternyata Kanada menentang resolusi Majelis Umum Organisasi Kesehatan Dunia yang berusaha mengirim penyelidik ke Gaza dan Tepi Barat untuk mendokumentasikan "kondisi kesehatan di wilayah Palestina yang diduduki Israel".
Kekecewaan kami bertambah ketika melihat beberapa cuitan pribadi Anda, di mana Anda memberikan dukungan untuk serangan Israel di Gaza.
Anda mungkin tidak menyadari keadaan tragis di mana orang-orang Gaza telah terjebak. Pada 2003, profesor Universitas Ibrani, Baruch Kimmerling menggambarkan Gaza sebagai "kamp konsentrasi terbesar yang pernah ada".
5 Shio Paling Suka Gaya Hidup Minimalis, Pilih Barang Sederhana tapi Fungsional
Source | : | Aljazeera |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |