"Selama minum obat hormon, aku merasakan perbedaan mood swing yang ampun-ampunan naik-turun banget,”
“Bisa tiba-tiba sedih, atau tiba-tiba marah-marah enggak jelas.”
“Kalau kita sedang datang bulan saja normalnya bisa moody begitu saat PMS, apalagi kalau sedang minum obat hormon!”
“Nah, dan sudah begitu, suami pun jauh, jadi itu kalau lagi kangen-kangennya, OMG… hahaha," jelas Rini.
Untuk mengontrol penambahan berat badannya Rini harus meluangkan waktu untuk berolahraga secara teratur.
"Lalu aku merasa timbanganku mulai naik. Jadi aku perlu imbangi dengan berolahraga. Dokternya pun memang rekomendasi begitu," tambahnya.
Apalagi kala itu Rini masih disibukkan dengan berbagai Syuting, sehingga dia harus benar-benar menjaga berat badannya.
"Apalagi waktu itu aku masih sibuk syuting. Normalnya saja, saat kita di kamera itu terlihat seperti tambah 5 kg, jadi kalau aku naik sedikiit saja, itu langsung kelihatan!”
“Pipinya bisa langsung terlihat nyata naiknya, ehehe" lanjut Rini menjelaskan.
Hingga akhirnya Rini pun memutuskan untuk kadang berhenti mengkonsumsi obat hormon tersebut karena dua alasan itu.
"Sementara emosi aku juga tidak terkontrol, maka kadang suka break jugalah aku minumnya," jelasnya.
Kondisi itu jugalah yang menyebabkan ia harus lebih sabar menanti datangnya sang buah hati.
Hingga akhirnya 3,5 tahun penantian panjang Rini beserta suami terbayar sudah.
Kini ia telah mengandung anak pertama yang ia nantikan selama ini (*)
Kekayaan Anaknya Tembus Rp 51,8 Miliar di Usia 28 Tahun, Ibu Verrell Bramasta Ungkap Sumber Harta sang Putra: Luar Biasa Rezekinya
Penulis | : | Winda Wahdania |
Editor | : | Okki Margaretha |