Grid.ID - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan perayaan Idul Fitri atau 1 Syawal 1439 H jatuh pada Jumat (15/6).
Hal itu didasari hasil hisab atau perhitungan astronomi oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dalam maklumat PP Muhammadiyah bernomor 01/MLM/I.0/E/2018 yang dilansir dari Tribunnews, tertulis penetapan 1 Syawal jatuh pada hari Jumat, 15 Juni 2018.
"Masyarakat hendaknya bersillahturahmi dengan saling mengunjungi dan kerelaan memaafkan untuk meningkatkan harmoni, kerukunan, persatuan , dan persaudaraan pumat dan bangsa," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Jakarta, Rabu (13/6).
BACA : Panas-panasan, Anak Pramuka Jalani Tugas Mulia Tiap Mudik Lebaran
Haedar juga mengajak masyarakat untuk memanfaatka media sosial untuk wadah bersilahturahmi.
"Gunakan media sosial sebagai ajang silaturahmi, peduli, dan berbagi, dan pengembangan pengetahuan, seraya jauhi hal-hal yang menyebabkan kebencian, dusta dan permusuhan, agar damai dan rukun," tuturnya.
Berbeda dengan Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum memutuskan 1 Syawal jatuh pada tanggal berapa lantaran baru akan menggelar rukyatul hilal di puluhan titik di Indonesia pada hari ini, Kamis (14/6) seperti dikutip dari NUonline.
"Rukyat hari Kamis sore karena bertepatan tanggal 29 ramadan," ujar Wakil Ketua Lembaga Falakiyah (LF) PBNU, KH. Sirril Wafa.
Sedangkan pemerintah melalui Kementrian Agama (Kemenag) RI juga baru menggelar sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1439 H hari kamis ini.
"Sidang akan dimulai pukul 16.30 WIB, diawali dengan paparan Tim Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal secara astronomis menjelang awal Syawal 1439H," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Muhammadiyah Amin, di Jakarta, Senin (11/6) seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Amin proses sidang Isbat akan digelar setelah salat Maghrib usai diterimanya laporan hasil rukyatul hilal dari seluruh lokasi pemantauan di sejumlah titik Indonesia.
Pantauan terhadap hilal dilaksanakan di 97 titik pemantauan yang tersebar di 34 Provinsi di seluruh Indonesia.
BACA : Dari Mantan, Calon Menantu sampai Pelakor, Tulisan Nyeleneh nan Galau Pemudik Ini Bikin Ngakak
"Kami telah mengirim petugas rukyatul hilal yang akan bekerja sama dengan Kakanwil dan ormas untuk melakukan pemantauan hilal di 97 titik yang telah ditetapkan," terang Amin.
Sidang Isbat juga akan dihadiri oleh Duta Besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
"Sebagaimana biasa, sidang Isbat berlangsung tertutup. Hasil keputusannya akan disampaikan secara terbuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam konferensi pers setelah sidang isbat," tambah Amin.(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |