Grid.ID - Melakukan hubungan intim saat masa kehamilan sebenarnya tidak dilarang.
Namun sebaiknya Sahabat NOVA berkonsultasi dulu dengan dokter.
Ada beberapa kasus yang mengharuskan perempuan menghindari hubungan intim karena kondisi kehamilannya.
Seks tidak akan membahayakan bayi pada tahap apa pun selama kehamilan tidak memiliki masalah yang rumit.
Bayi dilindungi oleh otot-otot rahim yang kuat, cairan ketuban , dan sumbatan lendir yang berkembang di sekitar leher rahim.
Beberapa orang percaya bahwa aktivitas seksual atau orgasme dapat merusak bayi, meningkatkan kemungkinan keguguran, atau menginduksi persalinan dini.
Namun, dalam kehamilan yang sehat, hal tersebut tidak benar.
Banyak penelitian telah menyimpulkan bahwa seks vaginal selama kehamilan tidak memiliki kaitan peningkatan risiko persalinan prematur.
Namun, jika dokter menganggap seseorang berisiko, mereka dapat merekomendasikan bahwa orang tersebut menghindari hubungan seksual selama kehamilan atau hanya di beberapa tahap.
Ada kemungkinan bahwa orgasme atau penetrasi seksual dapat menyebabkan kontraksi Braxton-Hicks di akhir kehamilan.
Braxton-Hicks adalah kontraksi ringan yang dialami beberapa wanita menjelang akhir kehamilan mereka.
Namun, kontraksi ini tidak mengindikasikan atau menginduksi persalinan jadi tidak perlu dikhawatirkan.
5 Minyak Aromaterapi yang Cocok untuk Mandi, Aromanya Menenangkan dan Membantu Meredakan Stres Usai Beraktivitas