Yakinkan bahwa perceraian bukan karena mereka, melainkan keran pilihan orangtua sendiri.
(BACA JUGA: Anak Pertama Lebih Pintar dari Adik-adiknya, Fakta Atau Mitos ya?)
2. Jangan menutupi keadaan
Orangtua kadang bersikap menutupi keadaan mantan pasangannya, dan jangan salah, terkadang anak bisa mengetahuinya loh.
Misalnya, orangtua nggak bisa mengunjungi anak karena alasan flu, tapi di hari yang sama, orangtua bisa ke kantor dan menjalani rapat.
Seorang pencipta program terapi perceraian Sandcastles dan penulis buku Helping Your Kids Cope With Divorce the Sandcastles Way, M. Gary Neuman mengatakan, "Kamu tak perlu membela, atau menutupi kondisi mantan pasanganmu kepada anak."
“Biarkan anak mengekspresikan kekecewaannya kepada ayahnya (atau ibunya) karena ingkar janji,” kata terapis keluarga M. Gary Neuman.
(BACA JUGA: Pulau Sempu Nan Eksotis, Pilihan Wisata Saat Libur Tiba!)
3. Jangan bertengkar di depan anak
Penelitian membuktikan, anak yang melihat langsung pertengkaran orangtua akan lebih sulit beradaptasi dengan kondisi baru, dibanding anak yang orangtuanya yang tidak berkelahi di depan mereka.
4. Ciptakan lingkungan yang sehat bagi anak
Kalau kamu merasa kesusahan membagi waktu pasca perceraianmu untuk merawat buah hati 24 jam, kamu bisa minta bantuan orang terdekat atau keluarga yang percaya untuk membantu mengasuh anakmu sehari-hari.
Terutama di masa baru bercerai, dan anak masih terguncang.
Kehadiran mereka akan menambal peran orangtua yang “hilang” dalam keseharian anak.
(BACA JUGA: Kemunculan Buaya Diperairan Ancol, Seperti Ini Kabar Terkininya)
Plus, membantu kamu dalam melewati masa duka.(*)
Source | : | kompas |
Penulis | : | Esti Ayu Hutami |
Editor | : | Justina Nur L |