Bea Cukai dan Badan Perlindungan Perbatasan AS menyebut akan segera mengambil langkah cepat untuk menerapkan kebijakan presiden yang baru.
Tidak jelas seberapa jauh kebijakan 'mengizinkan keluarga imigran gelap dan anak mereka tinggal satu atap' akan diterapkan, sementara tidak sedikit yang menyangsikan kebijakan tersebut hanyalah rekayasa pemerintah AS belaka.
Bagi 2.300 keluarga yang telah dipisahkan dari anak mereka, kebijakan terbaru Trump tampaknya tak akan mengubah apapun dengan segera.
"Saat ini tidak ada sistem yang jelas untuk dapat menyatukan anak-anak dan orang tua mereka dalam tahanan," ujar Bob Carey, mantan pemimpin Kantor Pengungsian Imigran selama pemerintahan Obama, agensi khusus yang merawat anak-anak secara terpisah.
"Ini merupakan pelecehan anak yang dilakukan pemerintah," tegas Carey.
Sejarah dan Kontroversi Micin: Benarkah Micin dapat Membuat Kita Bodoh?
Di tahanan, anak-anak para imigran gelap datang dengan beragam penyakit menular seperti cacar dan kutu.
Pemerintah AS akan mengidentifikasi nama, usia, jenis kelamin, dan latar belakang mereka terlebih dahulu.
Proses pemeriksaan kesehatan dan mental bahkan dapat berlangsung selama dua bulan.
Organisasi yang berfokus pada kesejahteraan penduduk sipil AS, American Civil Liberties Union (Persatuan Kebebasan Sipil Amerika) bahkan turut mengecam hal itu.
"Ini merupakan praktik hukum paling mengerikan yang pernah saya lihat dalam 25 tahun terakhir," tandas Lee Gelernt, pengacara American Civil Liberties Union.
Lee menambahkan, "Pemisahan semacam ini dapat menimbulkan trauma seumur hidup pada anak, terlebih ketika anak-anak merasa orangtua tidak dapat melindungi mereka."
Praktik ini kian miris dengan adanya laporan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS yang mengungkapkan tidak adanya sponsor (orangtua asuh) yang berminat membantu anak-anak para imigran gelap tersebut. (*)
Source | : | CBS News,CNN |
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |