Adapun Ladang Mayat ini merupakan satu dari tujuh fasilitas serupa yang tersebar di Amerika Serikat.
Fasilitas pertama dan terluas, dimiliki oleh Fasilitas Penelitian Antropologi Universitas Tennessee yang terletak beberapa mil dari pusat kota di Alcoa Highway di Knoxville, Tennessee, di belakang University of Tennessee Medical Center.
Ini pertama kali dimulai pada akhir tahun 1981 oleh ahli antropologi Dr. William M. Bass sebagai fasilitas untuk mempelajari penguraian sisa-sisa manusia.
BACA JUGA: Terungkap, Inilah Pesan dari Pelaku Pembunuhan Wanita yang Mayatnya Dimasukkan Dalam Boks
Dr. Bass menjadi kepala departemen antropologi universitas pada tahun 1971.
Sebagai antropolog forensik negara bagian resmi untuk Tennessee dia sering berkonsultasi dalam kasus-kasus kepolisian yang melibatkan sisa-sisa tubuh manusia yang telah terdekomposisi.
Karena tidak ada fasilitas yang khusus mempelajari dekomposisi, maka pada tahun 1972 ia membuka Ladang Mayat pertama seluas 2,5 hektar.
Ketujuh Ladang Mayat ini berada di University of Tennessee di Knoxville, Western Carolina University, Texas State University, Sam Houston State University, Southern Illinois University dan Colorado Mesa University.
Idenya berangkat dari fakta bahwa hanya sedikit orang yang benar-benar memahami proses pembusukan tubuh manusia.
Sebelum menggunakan jasad manusia, para peneliti awalnya memanfaatkan bangkai babi. Tapi hasilnya tak sesempurna menggunakan jasad manusia.
BACA JUGA: Kronologi Penemuan Mayat Dalam Boks Hingga Pengakuan Pelaku Yang Tak Masuk Akal
Tegas, BPOM Tarik Produk Suntik DNA Salmon Dokter Richard Lee yang Tak Sesuai Izin Edar
Source | : | wikipedia,mail online,tribun jogja |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |