Setelah 16 tahun merantau, hatinya terpanggil untuk pulang ke kampung halaman.
Pada tahun 2010, pria tamatan MSc in Primate Conservation di Oxford Brookes University, Inggris ini kembali ke Pematangsiantar.
Sudah ditawari bekerja di The Black Country, namun Togu lebih memilih untuk menjadi petani organik dan mendirikan Yayasan Alusi Tao Toba.
(BACA JUGA: Azriel Nekat Rias Wajah Aurel Hermansyah, Hasil Makeupnya Bikin Netizen Ngakak)
Gelora dan keinginannya untuk berbagi hidup dengan orang-orang di tanah kelahirannya lebih besar dari tawaran yang menggiurkan tersebut.
Dirintis sejak Juni 2009 lalu, Togu bersama rekan-rekannya yang satu viai membangun sopo (semacam pondok) belajar untuk anak-anak di Pulau Samosir.
Togu menyadari bahwa anak-anaknya di desanya masih minim akses informasi, khususnya melalui buku.
Berani 'gila' nan nyeleneh
Jika umumnya lembaga memperoleh dana melalui proposal kepada donatur, ayah tiga anak ini memilih cara yang berbeda.
(BACA JUGA: Lakukan Pemotretan, Brisia Jodie Malah Dibilang Mirip Maia Estianty, Bikin Pangling Banget!)
Aksi yang dilakukan Togu termasuk nyeleneh, yaitu gerilya fundraising!
Ketika perjuangan awal Alusi Tao Toba dimulai, Togu membuat usaha air minum untuk kehidupan keluarga.
5 Tips Whats App yang Jarang Diketahui dan Berguna Banget, Dijamin Mempermudah Hidup!
Source | : | YouTube,national geographic,kompas |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |