Diet hanya dengan minum air putih hanya boleh dilakukan maksimal 3 hari
Berdiet hanya dengan minum air putih saja tidak boleh dilakukan terlalu lama.
Diet yang juga dikenal sebagai water fasting ini biasanya dapat dilakukan mulai dari 24 jam hingga maksimal tiga hari.
Diet minum air putih saja pun sebaiknya dilakukan ketika tubuh sedang dalam kondisi benar-benar sehat, tanpa ada gangguan kesehatan atau penyakit tertentu yang dapat mengganggu proses metabolisme dan pencernaan makanan.
Metode water fasting tidak cocok bagi seseorang yang membutuhkan asupan nutrisi yang konsisten dan teratur seperti wanita hamil dan ibu menyusui, serta lansia dan orang-orang dengan diabetes.
(Baca Juga: Air Lemon Sampai Kacang Almond, Jadi Makanan Favorit Meghan Markle)
Namun, diet minum air putih saja bukan cara menurunkan badan yang sehat.
Ketika kita hanya minum air putih saja terus-terusan tanpa asupan makanan apa pun, tubuh akan membaca situasi ini sebagai kondisi puasa.
Artinya, tubuh akan membakar cadangan lemak untuk dijadikan energi darurat.
Inilah kenapa diet minum air putih bisa membantu menurunkan berat badan.
Namun perlu diingat bahwa air putih 100% bebas kalori dan tidak memiliki nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti lemak, protein, dan vitamin.
Diet ini juga tidak memperkenankan kita untuk mengonsumsi jenis minuman lainnya seperti kopi, jus, teh, dan susu.
Kita benar-benar harus minum air putih saja dalam sehari, dan biasanya berlangsung hingga berhari-hari.
Perut kosong dalam waktu lama dapat menyebabkan asam lambung naik yang memicu maag.
Maka dari itu, kita sebenarnya wajib mempersiapkan tubuh dengan asupan nutrisi yang mencukupi sebelum menjalani water fasting.
Boleh mulai kurangi porsi makan dalam beberapa hari menjelang diet air putih, namun tetap pastikan kandungan nutrisinya tinggi.
(Baca Juga: Denny Cagur Shock Melihat Kelakuan Anaknya Saat Dia Tak di Rumah)
Selain itu, mulailah perlahan dengan minum minuman kaya nutrisi seperti jus atau smoothie di hari-hari awal diet.
Persiapan ini sangat penting untuk menghndari perubahan cairan dan elektrolit tubuh terlalu cepat yang bisa berbahaya.
Water fasting sebaiknya juga harus dilakukan di bawah pengawasan ahli gizi.
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |