"Baringan 040 kecepatan 10 knots ... ndan" timpal juru sonar.
Komandan RI Pasopati kembali memelototi periskopnya sekali lagi ke koordinat yang diberikan oleh juru sonar tadi, hasilnya tetap saja nihil.
Insting para awak dan komandan RI Pasopati kemudian bereaksi, yang mendekat ke mereka bukanlah kapal permukaan melainkan sama-sama kapal selam.
BACA : Awalnya Cekcok di Video Call, Wajah Remaja Putri 15 Tahun Disayat Menggunakan Gunting
Tak mau menunggu lama lagi, para awak RI Pasopasti kemudian mempersiapkan peran tempur untuk menanggulangi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Arah haluan kapal kemudian diubah untuk menyongsong kapal selam asing yang masuk teritori laut Indonesia tanpa izin tersebut.
"Siapkan torpedo untuk ditembakkan" perintah komandan RI Pasopati.
Awak RI Pasopasti kemudian memasukkan torpedo ke lubang peluncuran haluan kapal, siap ditembakkan ke arah kapal selam asing tersebut.
Namun belum sempat masuk jangkauan tembakkan torpedo, juru sonar kembali melaporakan bahwa sasaran malah menjauh, kabur.
"Baringan 000, suara menjauh, kecepatan 30 knots!"
Ternyata kapal selam asing itu tidak mau melawan RI Pasopati yang sudah siap tempur, ia memutuskan menjauh keluar dari teritori laut Indonesia.
Namun para awak RI Pasopati terkejut juga dengan kecepatan tinggi mencapai 30 knot kapal selam asing tersebut.
Setelah diadakan analisa, maka awak RI Pasopati tahu siapa lawan mereka tadi.
Kapal selam asing itu rupanya milik Armada Ketujuh US Navy, mungkin jenis Sturgeon Class atau Los Angeles Class karena saat itu hanya Amerika Serikat yang mempunyai kapal selam canggih berkecepatan 30 knot saat dibawah air.(Seto Aji/Grid.ID)
Source | : | 50 tahun pengabdian hiu kencana |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |