Bahkan, dalam konsentrasi tinggi, gas klorin ini dikenal sangat beracun.
Dalam Perang Dunia I, misalnya, gas klorin digunakan sebagai senjata kimia.
Baca : Efektif Turunkan Berat Badan, Coba Diet Tomat yuk, Berminat?
Menurut Departemen Kesehatan New York, menghirup gas dalam jumlah besar beracun dapat menyebabkan edema paru, atau cairan penumpukan cairan di paru-paru.
Namun tidak perlu khawatir, biasanya kolam renang akan ditutup saat petugas kolam renang memberikan kaporit, sehingga uap itu bisa menyebar terlebih dulu.
Dr. Duarte juga membagi tips untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat air berkaporit tersebut.
Jika terjadi iritasi ringan setelah berenang di kolam renang berkaporit, bisa dihilangkan dengan mandi dan menggunakan pelembab kulit.
Baca : Kenali Baragam Manfaat Telur, Bukan Cuma Bikin Sehat nih, Terus Apalagi dong?
Bagi orang-orang yang menghabiskan banyak waktu di kolam renang, seperti perenang kompetitif atau anggota keamanan negara, disarankan menggunakan krim atau salep pelembab khusus daripada lotion.
Penggunaan pelembab kulit seperti lotion baik untuk mengembalikan kadar minyak alami pada kulit yang hilang akibat kaporit.
Untuk menangkal iritasi mata saat berenang, bisa dengan cara menggunakan kaca mata maupun menggunakan tetes mata.
Tetes mata berguna untuk melumasi mata.
Baca : Ampuh Atasi Pilek, Kenali yuk Jenis Antihistamin, Jangan Sampai Terbalik
Untuk rambut sensitif, sebaiknya menggunkan topi renang (penutup rambut) atau bisa menggunakan minyak rambut. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Andika Thaselia |