Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Berenang adalah salah satu jenis olahraga air yang banyak digemari.
Tidak hanya itu, berenang memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Selain menyenangkan, berenang juga dipercaya dapat menambah tinggi badan, hingga menyembuhkan autisme.
Namun, tidak banyak yang tahu jika air di dalam kolam renang sering diberi klorin(kaporit).
Pemberian kaporit berguna untuk menjernihkan air kolam dan sebagai desinfektan atau penetralisir kuman air di kolam renang.
Baca : Tanpa Disadari, Ini Loh 7 Hal yang Biasa Dilakukan Oleh Anak Tunggal, Kamu Termasuk?
Meski begitu, kandungan kaporit yang banyak dalam air kolam renang dapat berdampak buruk untuk kulit bahkan mengancam kesehatan manusia.
Dilansir Grid.ID dari laman Live Science, inilah dampak kaporit bagi tubuh manusia.
1. Menyebabkan Iritasi
Menurut Dr Ana Duarte, dokter ahli dermatologi di RS Nicklaus Children's, Miami, terlalu banyak kaporit dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Baca : Hati-hati, 5 Hal Berikut Ini Bisa Berdampak Buruk Terhadap Kualitas Tidurmu loh
Akan tetapi, menurut Duarte, jumlah kaporit yang digunakan dalam kolam renang biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran.
Selain menyebabkan iritasi pada kulit, kaporit dalam air kolam renang dapat menyebabkan iritasi pada mata.
2. Membuat Rambut dan Kulit Menjadi Kering dan Rusak
Tidak hanya membuat iritasi, ternyata penggunaan kaporit dapat sebabkan rambut dan kulit tubuh menjadi kering.
Baca : Tak Hanya Bikin Kepala Pusing, Inilah 5 Gejala Anemia yang Sering Tidak Kamu Sadari
Bahkan air kaporit dalam kolam renang dapat membuat rambut menjadi patah dan rusak.
Kandungan kaporit tersebut dapat menghilangkan minyak alami yang ada pada rambut dan kulit.
3. Dapat Memicu Asthma Kambuh
Menurut Duarte, penggunaan kaporit pada air kolam renang yang berlebihan terkadang dapat memicu kambuhnya penyakit asthma.
Baca : Mengapa Kita Sering Menutup Mata Saat Bersin? Cari Tahu Alasannya yuk
Hal ini disebabkan oleh air berkaporit yang menguap dan dihirup tubuh.
Uap inilah yang dikatakan dapat memicu kambuhnya penyakit asthma.
Bahkan, dalam konsentrasi tinggi, gas klorin ini dikenal sangat beracun.
Dalam Perang Dunia I, misalnya, gas klorin digunakan sebagai senjata kimia.
Baca : Efektif Turunkan Berat Badan, Coba Diet Tomat yuk, Berminat?
Menurut Departemen Kesehatan New York, menghirup gas dalam jumlah besar beracun dapat menyebabkan edema paru, atau cairan penumpukan cairan di paru-paru.
Namun tidak perlu khawatir, biasanya kolam renang akan ditutup saat petugas kolam renang memberikan kaporit, sehingga uap itu bisa menyebar terlebih dulu.
Dr. Duarte juga membagi tips untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat air berkaporit tersebut.
Jika terjadi iritasi ringan setelah berenang di kolam renang berkaporit, bisa dihilangkan dengan mandi dan menggunakan pelembab kulit.
Baca : Kenali Baragam Manfaat Telur, Bukan Cuma Bikin Sehat nih, Terus Apalagi dong?
Bagi orang-orang yang menghabiskan banyak waktu di kolam renang, seperti perenang kompetitif atau anggota keamanan negara, disarankan menggunakan krim atau salep pelembab khusus daripada lotion.
Penggunaan pelembab kulit seperti lotion baik untuk mengembalikan kadar minyak alami pada kulit yang hilang akibat kaporit.
Untuk menangkal iritasi mata saat berenang, bisa dengan cara menggunakan kaca mata maupun menggunakan tetes mata.
Tetes mata berguna untuk melumasi mata.
Baca : Ampuh Atasi Pilek, Kenali yuk Jenis Antihistamin, Jangan Sampai Terbalik
Untuk rambut sensitif, sebaiknya menggunkan topi renang (penutup rambut) atau bisa menggunakan minyak rambut. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Andika Thaselia |