Budiawan menjelaskan bahwa hujan deras sempat melanda kawasan perairan Danau Toba terjadi pada pukul 06.00 WIB dalam proses pencarian di hari ke-11.
Cuaca buruk membuat Tim SAR Gabungan harus memulai operasi pada pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, Tim gabungan yang dikoordinasi Basarnas telah menemukan dan mengidentifikasi KM Sinar Bangun.
Basarnas bersama "Mahakarya Geo Survey" Ikatan Alumni ITB telah mengerahkan peralatan untuk mencari KM Sinar Bangun.
Baca juga : Nahkoda KMP Sumut II Beberkan Alasan Tak Menolong Korban Tenggelamnya Kapal Sinar Bangun
Tim SAR sudah mencoba untuk menggunakan pukat harimau, yang diharapkan mampu menemukan titik cerah dalam pencarian.
Terlebih saat ini posisi bangkai KM Sinar Bangun, diduga berada di kedalaman 490 meter.
Selain pukat harimau, Tim SAR Gabungan menggunakan alat Remotely Operated Vehicle (ROV).
"Sekarang cuaca sudah bagus. Sudah cerah, jadi kami bergerak pukul 08.00 menggunakan alat ROV, dan menggunakan pukat harimau. Ada dua kapal KMP Sumut I, dan KMP Sumut II untuk memakai pukat harimau di dua target yang kita temukan kemarin," jelasnya. (*)
Baca juga : Lagi, Kapal Motor Kecelakaan di Perairan Danau Toba, 1 Orang Belum Ditemukan
Jadi Juragan Tanah dan Rumah, Segini Harta Kekayaan Denny Cagur yang Diduga Promosikan Judi Online, Jumlahnya Fantastis!
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |