Grid.ID - Musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pekan lalu masih menjadi perhatian.
Sejak kapal tersebut tenggelam, proses evakuasi dan pencarian korban terus dilakukan.
Hingga saat ini, Kamis (28/6/2018), ada sekitar 22 orang korban yang telah ditemukan, tiga orang di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Adapun jumlah penumpang kapal motor tersebut diperkirakan mencapai 188 orang.
Jumlah pasti penumpang KM Sinar Bangun sulit ditentukan lantaran tidak adanya manifes penumpang.
Diperkirakan pula, masih banyak korban yang terjebak di dalam bangkai kapal tersebut.
Perkembangan proses pencarian korban hingga hari ke-11, Tim Basarnas gabungan memperpanjang waktu pencarian korban hilang KM Sinar Bangun, yang tenggelam di perairan Danau Toba.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Medan, Budiawan mengatakan pencarian KM Sinar Bangun diperpanjang hingga Sabtu (30/6/2018) mendatang.
Penambahan waktu pencarian KM Sinar Bangun, dilakukan sesuai perintah dari Kepala Basarnas, Marsekal Madya M Syaugi.
"Ini proses perpanjangan yang kedua, pencarian hari ke-11. Operasi perpanjangan dilakukan sore kemarin pukul 18.00 WIB, mulai 28 hingga 30 Juni," kata Budiawan, Kamis (28/6/2018) yang dikutip dari Tribun Medan.
Baca juga : Titik Terang Hari Ketujuh Tenggelamnya Kapal Sinar bangun, Inilah Kondisi Terakhir Pencarian Korban
Budiawan menjelaskan bahwa hujan deras sempat melanda kawasan perairan Danau Toba terjadi pada pukul 06.00 WIB dalam proses pencarian di hari ke-11.
Cuaca buruk membuat Tim SAR Gabungan harus memulai operasi pada pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, Tim gabungan yang dikoordinasi Basarnas telah menemukan dan mengidentifikasi KM Sinar Bangun.
Basarnas bersama "Mahakarya Geo Survey" Ikatan Alumni ITB telah mengerahkan peralatan untuk mencari KM Sinar Bangun.
Baca juga : Nahkoda KMP Sumut II Beberkan Alasan Tak Menolong Korban Tenggelamnya Kapal Sinar Bangun
Tim SAR sudah mencoba untuk menggunakan pukat harimau, yang diharapkan mampu menemukan titik cerah dalam pencarian.
Terlebih saat ini posisi bangkai KM Sinar Bangun, diduga berada di kedalaman 490 meter.
Selain pukat harimau, Tim SAR Gabungan menggunakan alat Remotely Operated Vehicle (ROV).
"Sekarang cuaca sudah bagus. Sudah cerah, jadi kami bergerak pukul 08.00 menggunakan alat ROV, dan menggunakan pukat harimau. Ada dua kapal KMP Sumut I, dan KMP Sumut II untuk memakai pukat harimau di dua target yang kita temukan kemarin," jelasnya. (*)
Baca juga : Lagi, Kapal Motor Kecelakaan di Perairan Danau Toba, 1 Orang Belum Ditemukan
Jadi Juragan Tanah dan Rumah, Segini Harta Kekayaan Denny Cagur yang Diduga Promosikan Judi Online, Jumlahnya Fantastis!
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |