Berdasarkan RGB citra satelit cuaca Himawari pada pukul 01.00 Wita, abu terus menyebar mengikuti arah angin ke arah barat dan barat daya.
Ploting VAAC Darwin memprediksi terjadi sebaran abu vulkanik ke atas permukaan dengan ketinggian 23.000 feet (kaki) yang mempunyai kecepatan 10 knot.
Abul vulkanik itu sudah menutupi ruang udara Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali Dari catatan pilot report pada ketinggian 15.000-23.000 kaki ditemui adanya abu vulkanik di ruang udara dengan arah angin cenderung ke arah barat dan barat daya.
Pada malam hari juga terlihat sinar api di puncak gunung yang terlihat dari Pos Pantau Gunung Agung di Desa Rendang yang berjarak 12 kilometer (km) dari puncak gunung.
Baca juga : Inilah Jadwal Kereta Bandara Soekarno-Hatta ke Stasiun Bekasi, Hanya Ada Dari Pagi Hingga Siang
Airnav menyampaikan abu Gunung Agung yang mulai erupsi sejak Rabu (27/6) berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Imbas dari penutupan sementara Bandara Ngurah Rai, terjadi pembatalan penerbangan oleh sejumlah maskapai, baik rute domestik maupun rute internasional seperti rute tujuan Jepang, Kuala Lumpur, Perth, Singapura, serta kedatangan dari Perth, Kuala Lumpur, dan Singapura. (*)
Baca juga : Inilah 16 Maskapai Penerbangan Internasional yang Beroperasi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya