Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto memastikan gambar jenazah yang terekam robot Remotely Operated Vehicle (ROV) merupakan korban KM Sinar Bangun.
Ia memastikan tali, kursi, dan sepeda motor yang terekam merupakan milik KM Sinar Bangun.
"Ada delapan sampai 10 yang kelihatan. ROV melihat hanya sampai 2 meter saja. Kalau kapal hitam saja tapi tali-talinya jelas. Kalau kapalnya tak pecah tapi utuh. Bahwa ROV jarak pandang 2 meter. Harus dekat sekali," ucap Nugroho.
Nugroho menambahkan posisi korban berada di kedalaman 455 meter.
(BACA JUGA : Tampil dengan Nuansa Putih, Bentuk Tubuh Syahrini Jadi Sorotan, Netizen : “Slim Banget Incess!” )
2. Mayat tidak mengapung
Nugroho menjelaskan suhu dingin di dasar danau membuat mayat tidak mengapung.
"Suhu dingin. Pembusukan butuh waktu yang lama, sehingga gak naik ke atas," kata Nugroho.
3. Lokasi mayat tak berada di satu titik
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi mengatakan proses pencarian pascapenemuan obyek dan jasad korban ini tidak mudah.
Pasalnya, kondisi arus air di dalam danau sangat deras.
(BACA JUGA : Viral di Sosmed, Wanita Diduga Alami Gangguan Jiwa Lahirkan Bayi Cantik di Pantai Jodo )
Selain itu, jarak pandang di kedalaman itu terbatas dan kontur danau juga tidak merata.
Syaugi meyakini jasad-jasad korban tidak berada dalam satu titik, melainkan tersebar di sekitar koordinat lokasi penemuan.
"Sementara, kan, orang (jasad-jasad korban) bukan berarti ngumpul semua di satu sisi. Berarti butuh waktu, 'oh ini ketemu ini kita data, terus kita cari lagi ke sisi lain, oh ketemu kita data'," terang Syaugi dikutip dari Kompas.com.
Tetapi Syaugi tetap mengaskan bahwa Basarnas dan pihak terkait lainnya akan terus melakukan pencarian hingga tuntas. (*)
5 Arti Mimpi Tersesat di Gunung Memang Buruk, Bakal Kehilangan Kendali sampai Ketidakpastian Hubungan
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |