Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, untuk mengangkat semua ganggang untuk mempermudah penemuan mayat dan bangkai kapal sulit, karena terlalu banyak.
''Ganggang ini setinggi 40-60 meter dari dasar danau. Jadi kalau ada penumpang meninggal dan seharusnya mengapung tetapi tak bisa karena terhalang ganggang dan dia terllilit,'' katanya.
Mengenai kemungkinan menyelam dan mencari mayat penumpang atau bangkai kapal, ia juga pesimistis.
''Karena mayat ada di dasar danau yang kedalamannya sekitar 490 meter. Jadi tidak mungkin orang bisa menyelam dan mencari karena batas kedalaman orang bisa menyelam sampai 30 meter saja,'' katanya.
Baca juga : Memasuki Hari ke-11, Inilah Kondisi Terakhir Pencarian Korban Kapal Sinar Bangun
Jadi, ia pesimis mayat yang terletak di dasar danau bisa ditemukan, apalagi ditemukan, termasuk bangkai kapal.
Ia menganalogikan danau ini seperti hutan dan tanaman tersebut seperti pohon setinggi 60 meter.
''Begitu truk kalau jatuh ke hutan itu kalau dilihat dari atas kan hilang, tidak bisa terlihat. Cuma ini di dalam air,'' ujarnya.
Kendati demikian, pihak Basarnas tetap berupaya mengangkat bangkai KM Sinar Bangun ini.
Tidak diketahui siapa sosok jasad tersebut.
Baca juga : Titik Terang Hari Ketujuh Tenggelamnya Kapal Sinar bangun, Inilah Kondisi Terakhir Pencarian Korban
Namun keberadaannya tentu sangat dinantikan oleh pihak keluarga di daratan untuk dimakamkan secara layak.
"Besok kita cari lagi. Baru kita pikirkan bagaimana kemungkinan mengangkat korban tersebut," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI, Muhammad Syaugi yang dikutip dari Tribun Medan. (*)
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |