Laporan Wartawan Grid.ID, Bunga Mardiriana
Grid.ID - Stranger Things, Walking Dead atau mungkin drama Korea.
Yang mana nih kesukaan kalian? Atau mungkin kalian suka semua?
Para penggemar serial tv pasti kesal jika episode yang mereka tonton berakhir gantung.
(BACA JUGA: Sukses Besar, Psy Sempat Tak Ingin Unggah Video Klip Gangnam Style di YouTube)
Pada akhirnya kita akan menghabiskan waktu seharian untuk nonton episode selanjutnya.
Selain untuk hiburan, seorang Psikolog bernama Scott Bea menyatakan bahwa menonton serial tv favorit kita sebenarnya dapat memberikan perasaan bahagia.
Berikut penjelasan Dr.Bea yang telah Grid.ID rangkum dari Cleveland Clinic.
(BACA JUGA: Imut-imut, Pilihan Gaya Fashion ala Rossa yang Bikin Penampilanmu Bak Millennials, Contek deh!)
1. Otak yang Menghasilkan Dopamine
Saat kamu menonton acara kesukaanmu, otak akan memproduksi bahan kimia yang disebut dopamine.
Dr.Bea mengatakan, "Dopamine adalah bahan kimia yang menyebabkan perasaan bahagia. Kita akan memproduksi bahan kimia tersebut jika melakukan aktivitas yang kita sukai. Otomatis, kita akan terus menonton serial tv yang kita sukai."
Apalagi jika episode yang kita tonton berakhir gantung.
Kita akan semakin ingin untuk melanjutkan ke episode berikutnya.
Televisi juga dapat menghilangkan kekhawatiran kita sehari-hari, Dr. Bea menjelaskan, "Ketika kita sedih karena memikirkan sesuatu, kita sering menggunakan acara televisi untuk mengangkat kesedihan itu."
(BACA JUGA: Jadi Istri Ketiga, Begini Pengakuan Gadis 11 Tahun yang Dinikahi Oleh Pria 41 Tahun)
2. Perasaan Bahagia yang Tidak Berlangsung Lama
Dr.Bea juga menyatakan sisi negatif dari menonton serial tv, "Kita pasti merasa sangat senang ketika menonton serial favorit. Namun ketika serial yang kita tonton telah habis, kita akan langsung merasa sedih dan agak lelah."
Karena hal inilah kita akan terus mencari kepuasan dengan menonton episode kelanjutannya.
Dr. Bea mengatakan, "Semua hal positif dari sebuah serial tv malah berakibat sebaliknya ketika acara tersebut habis. Hal tersebut membuat kita ingin mengulangi siklusnya dan mencari acara lain yang dapat menyebabkan hal serupa pada otak kita."
3. Jika Sudah Kecanduan Sebaiknya Cepat Dicegah
Dr. Bea menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada dampak serius dari menonton serial tv, tetapi tetap perlu dibatasi.
Ia mengatakan, "Tidak akan jadi masalah bila kamu menontonnya untuk bersenang-senang dalam sebuah kelompok atau bersama dengan pasangan. Tetapi jika kamu menontonnya sendirian dan menjadikan dirimu kurang bersosialisasi, maka ini adalah saat yang tepat untuk beristirahat."
(BACAJUGA: Ingin Memutihkan Gigi dengan Pasta Gigi Charcoal, Begini Cara Aman Menggunakannya)
Dr. Bea juga memiliki beberapa tips untuk kamu yang mulai kecanduan nonton serial tv.
1. Batasi jumlah episode yang akan kamu tonton.
Sebaiknya putuskan sebelum kamu menonton serialnya.
2. Tonton hanya setengahnya sebelum adegan akhir yang menggantung muncul.
Ini untuk mencegah supaya kamu tidak nonton episode selanjutnya.
Dr. Bea menyatakan bahwa sekali-sekali tidak apa-apa menjauhkan diri dari kehidupan nyata, tetapi adalah ide yang buruk jika mengatasinya dengan menonton serial televisi.
(BACA JUGA: Bak Film Hollywood, Aksi Tahanan Ini Kabur dari Penjara Perancis Menggunakan Helikopter!)
Sebagai penutup Dr.Bea mengatakan, "Beberapa orang menggunakan serial tv untuk mengatasi stres, kecemasan dan depresi sampai-sampai hal tersebut hampir menjadi sebuah pengobatan. Tidak apa-apa menjadikannya sebagai pelarian untuk sementara. Tetapi sebagai manusia kita memang sudah seharusnya menyelesaikan masalah di kehidupan kita." (*)
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Justina Nur L |