Dimana dalam budaya Indonesia pernikahan dipandang sebagai simbol status bagi perempuan.
BACA JUGA: Sesal Narapidana Mantan Teroris Bom Bali I, Umar Patek: 'Keluarga yang Mengubah Jalan Hidup Saya'
“Bagi perempuan Indonesia, pernikahan tidak hanya memberi mereka pasangan tetapi juga status sosial,” kata Huda.
Hidup di negara dengan masyarakat sekuler seperti Hong Kong, yang sangat berbeda dengan Indonesia, membuat para TKW merasa salah tempat.
Perasaan ini sering kali mendorong mereka untuk beralih ke media sosial untuk mencari tau masalah agama sebagai perlindungan dari kesepian dan rasa kosong.
"Bagi banyak wanita ini, mereka biasanya beralih ke agama untuk kenyamanan ketika mereka menghadapi masalah sosial," kata Huda.
“Dan tempat pertama yang mereka tuju adalah media sosial. Wanita-wanita ini biasanya memiliki pengetahuan Islam yang dangkal ... mereka jatuh cinta pada propaganda ISIS. ”
Menurut Huda, subbudaya Indonesia menganggap pria beragama dipandang sebagai orang yang memiliki status tinggi.
BACA JUGA: Pengakuan Mantan Istri Pejuang ISIS, 'Saya Kira Rapper, Ternyata Teroris'
Sehingga hal ini mudah untuk memenangkan kepercayaan para TKW.
"Jika kamu seorang yang religius, dapat mengutip Alquran dan hadits, semua orang tiba-tiba akan menganggapmu sebagai orang yang pantas dihormati," kata Huda.
"Para jihadis melukiskan diri mereka dengan cara ini ... mereka memantrai gadis-gadis itu."
Menurut Huda, kampanye ISIS sangat efektif karena mereka menggunakan pendekatan budaya yang sederhana.
“Mereka mengatakan kepada gadis-gadis itu - sistem sekuler telah membodohi kamu, korupsi merajalela, ada kemiskinan. Alternatif politik kita adalah Kekhalifahan Islam yang telah dinyatakan. Mengapa kamu tidak mencoba sistem baru ini. Begitulah cara mereka mendekati para wanita, ”kata Huda.
Huda menyarankan untuk memasukkan pendekatan guna melawan propaganda ISIS.
BACA JUGA: Pengakuan Tetangga Teroris Sering Mendengar Suara Aneh Saat Malam Hari
“Itulah tujuan film saya. Saya hanya menampilkan film, untuk meningkatkan kesadaran, bukan untuk memberi ceramah kepada siapa pun, ”kata Huda.
Tokoh ISIS Indonesia terkemuka, Bahrum Naim, diyakini berada di belakang perekrutan para wanita pembom bunuh diri.
Rizka Nurul, seorang petugas penelitian di institut milik Huda, muncul di film tersebut.
Menurut Rizka, selain uang, TKW Indonesia juga ditargetkan oleh ISIS karena mereka terlihat 'berani'.
“Dibutuhkan keberanian bagi para wanita ini untuk meninggalkan desa mereka untuk bepergian ke negara asing untuk bekerja,” kata Rizka.
Menurut Rizka, perekrut ISIS membutuhkan perempuan yang memiliki keberanian agar mereka dapat melakukan misi pemboman bunuh diri.
BACA JUGA: Pengakuan Tetangga Teroris Sering Mendengar Suara Aneh Saat Malam Hari
Saat Rizka ditanya apakah wanita yang dijatuhi hukuman penjara karena ingin menjadi pembom bunuh diri menyesali tindakan mereka, dia mengatakan tidak.
”Bahkan, mereka tampak agak bangga dengan apa yang telah mereka lakukan. Mereka masih radikal, ”kata Rizka.(*)
4 Arti Mimpi Memakai Balsem, Lambang Pemulihan hingga Perlindungan dan Kenyamanan
Source | : | Channel News Asia |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |