Hektor juga memecahkan kaca di meja tamu.
Kepala Sekolah menjelaskan, faktor siswa yang bersangkutan tidak lulus karena karakter dan sikap anak dinilai tidak baik dan bisa membawa dampak buruk bagi sekolah.
Pihaknya mendapat laporan bahwa siswa bersangkutan memiliki catatan perilaku kurang pantas saat masih duduk di bangku SMP.
BACA: Cerita Menegangkan Arie Untung dan Anak saat Perdana Naik Balon Udara
Kasus perusakan itu telah ditangani secara damai, setelah sebelumnya pihak sekolah sempat membuat laporan ke Polsek Cimahi.
Pelaku telah mengakui kesalahan dan membuat prmintaan maaf secara tertulis.
Namun demikian, Hektir justru memberi pernyataan yang bertolakbelakang dengan hal yang telah disampaikan pihak sekolah.
Ia mengaku kecewa lantaran ada tiga orang pendaftar, yang sama sekali tidak berprestasi namun justru diterima oleh SMA Negeri 5, sedangkan anaknya sudah beberapa kali mendapat penghargaan dalam kejuaraan renang.
BACA: Penyanyi Monita Tahalea Sumbangkan Sepatu Untuk Anak Pedalaman Kalimantan Barat
Hektor pun menunjukan, sejumlah penghargaan dan serifikat yang pernah diterima anaknya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Cimahi.
"Saya kira karena anak saya ada masalah dengan pelatih renangnya, jadi dia dikorbankan dan tidak lolos pendaftaran," ujarnya.
Menurut Hektor, penilaian pihak sekolah bersifat subjektif dan merugikan.
Source | : | Facebook,Tribun Jabar,PPDB JABAR |
Penulis | : | Elizabet Ayudya |
Editor | : | Elizabet Ayudya |