Setelah tragedi itu, ia dirawat oleh keluarga jauhnya namun julukan cowok sedih dan pemurung tak bisa lepas darinya. Keluarganya itu lalu mengirim Ekkapol ke sebuah kuil Budha sehingga ia bisa dilatih menjadi biksu.
(Baca Juga :Lihat Kepribadianmu dari Jenis Pohon yang Disukai Berikut ini)
Ekkapol menghabiskan 10 tahun hidup di kui. Sejak itu ia punya kebiasaan baru, yaitu meditasi. Bahkan setelah cabut dari kuil pun ia masih suka melakukannya.
"Ia bahkan bisa bermidatasi sampai satu jam, lho," kata bibinya, Tham Chanthawong.
Pada 2015, klub sepak bola Wild Boars atau Moo Pa didirikan di sekolah Mae Sai Prastart di provinsi Chiang Rai. Klub tersebut akhirnya banyak diisi oleh para anak muda yang datang dari etnis minoritas.
12 remaja yang terjebak di goa itu sudah tergabung di tim sejak mereka berusia 8 tahun.
Ekkapol dipercaya untuk menjadi asisten pelatih dan melatih anak-anak tersebut saban pulang sekolah.
(Baca Juga :Nafa Urbach Sukses Turunkan Berat Badan Dengan Menu Diet ini)
"Dia sangat mencintai anak-anak tesebut karena ia kehilangan ayahnya," kata Sriwichai, sang pelatih, kepada News.com.au.
Hubungan Ekkapol dan timnya pun menjadi sangat akrab. Di luar lapangan, ia kerap mengajak anak-anak tersebut bertualang, entah itu berenang di air terjun, bersepeda melintasi gunung, dan menjelajah goa.
"Saya selalu percaya bahwa Ekkapol bisa menolong mereka untuk tetap tentang dan optimis, dan ia mencintai anak-anak sekali," kata Ms Sriwichai lagi.(*)
Artikel ini telah tayang di Hai Online dengan judul Selamat Terjebak Di Goa, 12 Remaja Bisa Tenang Karena Diajari Meditasi Oleh Pelatihnya
5 Shio Paling Sabar Merawat Pasangan Kala Sakit, Pendamping yang Luar Biasa karena Gak Semua Bisa
Source | : | Hai Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |