Pada 2 Juli, sembilan hari kemudian, penyelam Inggris berhasil menemukan keberadaan mereka yang sedang kelaparan dan kedinginan.
Kegembiraan pun meledak di seluruh Thailand.
Kegembiraan berubah menjadi keprihatinan serius setelah ada peringatan bahwa bocah-bocah itu harus menunggu hingga empat bulan lamanya agar banjir surut sebelum mereka bisa diselamatkan.
BACA JUGA: Anak Ngomong Kasar, Pandji Pragiwaksono Siap Beri Hukuman
Beberapa penyelam pun dikirim untuk menyuplai makanan dan persediaan lainnya, dan seorang dokter Angkatan Laut dikirim untuk merawat bocah-bocah malang itu.
Pada 6 Juli, mantan penyelam Angkatan Laut Thailand Saman Gunan meninggal setelah kehilangan kesadaran di kompleks gua, setelah ia mengirim tangki oksigen.
Kematiannya mengisyaratkan ada bahaya dalam proses penyelamatan anak-anak itu.
Kemudian pada hari Minggu, pemerintah Thailand memutuskan mereka harus bertindak, karena kekhwatiran banjir akan semakin memburuk seiring hujan yang semakin deras.
BACA JUGA: Punya Hobi Sama, Pandji Pragiwaksono dan Anak Koleksi Mainan Star Wars
Dan melalui operasi yang luar biasa, dalam tiga kali perjalanan, bocah-bocah itu dipandu oleh penyelam ahli, menavigasi lorong-lorong bawah air yang sempit dan berbahaya serta titik-titik rumit sehingga tabung oksigen harus dikeluarkan dari punggung mereka.
Empat anak berhasil dibawa keluar pada Minggu, empat lagi pada Senin, dan empat sisanya dan pelatih pada Selasa.
Kesuksesan proses evakuasi tim sepakbola remaja dan pelatihnya ini menjadi sorotan seluruh dunia.
5 Shio Paling Cocok dengan Pasangan Tipe Family Man, Sama-sama Berorientasi pada Keluarga
Source | : | Twitter,intisari |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |