(BACA JUGA : Mengenal Gangguan Mastitis pada Ibu Menyusui dan Faktor Penyebabnya)
Karena dengan begitu kita selalu menggunakan minyak baru.
Minyak yang baru bakal bebas dari akrilamida yang sifatnya memicu kanker.
2. Angkatlah gorengan tepat saat sudah matang karena suhu minyak bisa kita atur agar tidak terlalu panas.
Makin panas suhu minyak, makin banyak akrilamida yang terbentuk.
Selain itu, minyak goreng yang dipanaskan terlalu tinggi bisa menghasilkan zat radikal bebas dan memicu terjadinya kanker.
3. Jangan gunakan minyak yang sudah berubah warna misalnya lebih gelap, keluar asap dari penggorengan, baunya tengik atau menyengat, cairannya lebih kental, serta jika dimakan menyebabkan tenggorokan gatal.
(BACA JUGA : Luput dari Perhatian, Model Rambut Cinta Laura Saat Tampil Seksi Pamer Punggung Justru Bikin Gagal Fokus)
4. Pemakaian minyak goreng bekas pakai (minyak jelantah) bisa lebih mudah berasap dan menghitam meskipun suhunya belum terlalu panas.
Jadi bayangkan minyak yang digunakan oleh para penjual gorengan yang sudah digunakan berkali-kali, sangatlah tidak sehat!
5. Jangan lupa menempelkan sisa- sisa minyak ke kertas tisu terlebih dahulu supaya minyak diserap sebelum gorengan dikonsumsi.
Tentu saja jangan lupa memilih minyak goreng yang aman untuk digunakan."
(BACA JUGA : Manfaat di Balik Kelezatan Buah Nanas Menurut Pakar Kesehatan, yuk Kepoin)
Well, bener banget nih yang disampaikan dokter Reisa.
Semua tergantung bagaimana kita mengatur makanan kita.
Apakah mau tetap sehat atau tidak, semua kita yang memilih.
Jadi, lebih bijak lagi ya sebelum makan gorengan.(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | |
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |