Selain potongan paru, seperti bakso pada umumnya, semangkuk bakso Pak Kintel berisikan mie kuning, bihun, sawi.
Selain itu juga ada beberapa butir bakso daging sapi, tahu, taburan daun sledri, dan bawang goreng, kemudian disiram dengan kuah.
Bakso yang diproduksi sendiri tersebut rasanya gurih dengan tekstur yang lembut.
Tambahan paru goreng yang rasanya gurih manambah variasi rasa bakso.
Kuah bakso Pak Kintel terlihat bening, tetapi rasa kaldunya cukup kuat dan mantap.
Tambahan sambal dan kecap, membuat rasanya semakin nendang.
Subiyantoro atau yang akrab disapa Anto mengatakan, selain ada di Jalan Jenderal Sudirman, saat ini warung bakso Pak Kintel juga buka di bawah jembatan layang Janti.
"Yang di bawah jembatan layang Janti yang nunggu bapak. Saya disuruh jualan di sini," ujar Anto.
Selain menyediakan bakso, warung yang setiap harinya buka dari jam 09.00 pagi ini juga menyediakan mi ayam.
Rasa mie ayamnya pun tidak kalah dengan menu baksonya.
Mi yang lumayan kenyal, sangat pas disantap bersama cincangan daging ayam yang gurih dan sedikit manis.
Sebagai pelengkap kedua hidangan tersebut, pengunjung bisa memesan es campur.
Hidangan manis dan segar ini berisikan cin-cau, nata de coco, rumput laut, beberapa potongan buah seperti melon, kemudian diberi sirup dan disiram dengan susu kental manis.
Tak usah khawatir karena sajian di sini dibanderol dengan harga yang ramah di kantong.(*)
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |